Rencananya, perubahan ini akan mulai diberlakukan pada Kamis lusa (16/4). Waktu penetapan tersebut akan memberi waktu bagi 325 desa dan 5 kelurahan di 24 kecamatan untuk menyiapkan tempat karantina bagi warganya yang mudik.
“Mulai Kamis, Satgas kecamatan tidak menerima pemudik. Dan pada Kamis, karantina di tingkat kecamatan dikosongkan, dialihkan ke desa. Semua desa sudah siap,†jelas Koordinator Pengamanan dan Gakum Gugus Tugas (Satgas) Covid-19 Kabupaten Probolinggo, Ugas Irwanto, kepada
Kantor Berita RMOLJatim, Selasa (14/4).
Seperti yang disiapkan pemerintah Desa Gading Wetan, Kecamatan Gading. Pemerintah desa setempat memanfaatkan lokasi wisata untuk dijadikan tempat karantina pemudik.
“Kita gunakan Wisata Kampung Hati untuk dijadikan tempat karantina pemudik. Ini hasil dari kesepakatan bersama,†jelas Kepala Desa Gading Wetan, Supriyono.
Di lokasi wisata itu, lanjut Supriyono, menyediakan 4 kamar untuk warganya. Akan, tetapi jika jumlah pemudik membeludak, pihaknya akan menggunakan aula atau ruang pertemuan di lokasi itu.
Selain itu, pihaknya juga menyediakan fasilitas lain bagi para pemudik yang akan dikarantina di lokasi Wisata Kampung Hati ini.
“Para pemudik yang dikarantina, bisa menggunakan fasilitas di lokasi ini. Seperti perpustakaan, permainan, dapur umum, juga mushala, akses internet gratis,†sebut dia.
Perlu diketahui, hingga Selasa (14/4) pukul 11.30 WIB, jumlah pemudik yang dikarantina mencapai 464 orang. Tersebar di 23 dari 24 kecamatan di Kabupaten Probolinggo.
Para pemudik itu, bekerja di zona merah Covid-19. Seperti Bali, Jawa Tengah, Jakarta, Surabaya, Kalimantan, serta luar negeri seperti Malaysia.
Jumlah pemudik terbanyak saat ini ada di Kecamatan Krucil yaitu 50 pemudik. Hanya di Kecamatan Sukapura yang tidak tercatat ada pemudik yang dikarantina.
BERITA TERKAIT: