Usai Bedah Saraf, Pasien Tumor Hipofisa Bisa Langsung Beraktivitas

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/aldi-gultom-1'>ALDI GULTOM</a>
LAPORAN: ALDI GULTOM
  • Rabu, 24 Februari 2016, 07:50 WIB
Usai Bedah Saraf, Pasien Tumor Hipofisa Bisa Langsung Beraktivitas
ilustrasi/net
rmol news logo Dunia kesehatan nasional terus mengalami kemajuan signifikan yang mampu meminimalisir komplikasi pada pasien usai pembedahan.

Dari Rumah Sakit Siloam Manado dikabarkan bahwa tim neurosurgeon berhasil melakukan bedah minimal invasive (endoscopic endonasal transsphenoid hypophysectomy) terhadap pasien tumor hipofisa. Kesuksesan tindakan ini menjadi harapan bagi masyarakat di Manado untuk mendapatkan penanganan aman yang memiliki nilai keberhasilan tinggi serta komplikasi rendah.

Bedah saraf minimal invasive bukanlah tindakan baru dalam dunia medis, namun aplikasi operasi semacam ini belum dipahami oleh semua masyarakat. Pada tindakan bedah konvesional, pengangkatan tumor di saraf dapat dilakukan dengan pembukaan kulit dan tulang kepala. Sedangkan pada endoscopic endonasal transsphenoid hypophysectomy, hal-hal tersebut akan diganti dengan cara yang lebih minim resiko bekas.

Hal itu dijelaskan dr. Eko Prasetyo Sp. BS(K) selaku pemimpin tim bedah saraf, bersama rekannya dr. Maximillian Ch Oley Sp.BS dan Prof. DR. dr. Julius July Sp.BS (K). Dr Eko menyatakan, kelenjar hipofisa yang berada di otak kecil, berperan sebagai pengendali kerja seluruh tubuh. Munculnya tumor pada organ ini tentu akan berpengaruh pada fungsi dan sistem operasional tubuh.

"Karenanya untuk mengangkat tumor tersebut, teknik bedah perlu melakukan dengan hati-hati agar tidak merusak stuktur penting di sekitarnya. Kami akan mengakses secara detail panoramic dari gambaran patologis kelenjar lalu melakukan bedah," jelas dr. Eko.

Ia mengungkapkan bahwa tindakan bedah minimal invasive rata-rata memerlukan waktu satu hingga tiga jam, bergantung ukuran tumor. Pasien pun dapat langsung menjalani kegiatan tanpa perlu istirahat di ICU, dan bila kondisinya baik bisa langsung dirawat jalan. Kelebihan lain dari teknologi ini yaitu mengurangi volume tumor yang menekan saraf penglihatan pasien.

Menurut CEO Siloam Hospitals Manado, Diana Kawatu, terdapat 14  dokter bedah saraf yang dapat diandalkan oleh pasien di seluruh unit Siloam.

"Seusai tindakan ini, kami masih akan mempersiapkan pengangkatan serupa untuk dua pasien lainnya. Karenanya bagi masyarakat Sulawesi Utara yang ingin berkonsultasi mengenai prosedur bedah saraf minimal invasive, tim kami siap untuk membantu mengatur janji dengan spesialis di sini,” tutupnya. [ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA