Pencalegan Pemilu 2019 jadi Awal Mula Hasto Kenal Harun Masiku

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/jamaludin-akmal-1'>JAMALUDIN AKMAL</a>
LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL
  • Kamis, 26 Juni 2025, 11:36 WIB
Pencalegan Pemilu 2019 jadi Awal Mula Hasto Kenal Harun Masiku
Terdakwa Hasto Kristiyanto menjalani persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kamis, 26 Juni 2025/RMOL
rmol news logo Sekretaris Jenderal (Sekjen) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto mengungkapkan, awal mula kenal dengan Harun Masiku terjadi pada saat pencalegan pada Pemilu 2019.

Hal itu diungkapkan Hasto saat diperiksa sebagai terdakwa di persidangan perkara dugaan suap dan perintangan penyidikan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kamis, 26 Juni 2025.

Awalnya, tim Jaksa Penuntut Umum (JPU) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Budhi Sarumpaet, mendalami perkenalan terdakwa Hasto dengan Harun Masiku yang saat ini masih menjadi buronan KPK.

"Izin Yang Mulia, saya mengenal Harun Masiku ketika proses pencalegan pada tahun 2019, yang bersangkutan datang bertemu saya, kemudian membawa biodata, dan kemudian menyatakan niatnya untuk mendaftarkan sebagai calon anggota legislatif," kata Hasto.

"Karena menjadi calon anggota legislatif bersifat terbuka, maka kemudian yang bersangkutan saya minta untuk datang ke sekretariat untuk mengisi biodata. Itu pengenalan dan pertemuan saya pertama dengan saudara Harun Masiku," sambungnya 

Hasto mengaku, saat ditemui Harun Masiku pertama kali itu terjadi di kantor DPP PDIP. Karena, terkait dengan pencalegan, semuanya dipusatkan di kantor DPP PDIP.

"Saat itu yang bersangkutan menunjukkan KTA-nya, kartu anggota PDI Perjuangan, jadi bukan sebagai kader PDI Perjuangan," tutur Hasto.

Hasto menjelaskan, dalam peraturan partai, calon anggota legislatif (caleg) harus diusulkan oleh 2 daerah pemilihan. Dalam formulir biodata, Harun mengisi dapil Sulawesi Selatan dan Sumatera Selatan.

"Di dalam rapat DPP untuk penetapan daftar calon sementara di setiap daerah pemilihan, rapat DPP diputuskan yang bersangkutan ditugaskan di Sumatera Selatan, karena di Tanah Toraja Sulawesi Selatan itu sudah terisi dengan kader-kader senior," ungkap Hasto.

Mendengar jawaban itu, Jaksa Budhi Sarumpaet penasaran alasan Harun Masiku langsung menemui Hasto dalam proses pencalegan. Padahal Harun tidak memiliki jabatan penting di DPP PDIP.

"Kenapa saat dia ingin daftar langsung menemui sekjen? Kalau menurut saya terlalu tinggi, kenapa bisa kader biasa ingin daftar caleg itu langsung menemui sekjen?" tanya Jaksa Budhi.

"Jadi yang bersangkutan pada saat itu dia menyampaikan ada dari pihak kesekretariatan yang mengantarkan HM kemudian menunjukkan aspek historis," kata Hasto.

Di mana, lanjut Hasto, Harun pernah terlibat dalam penyusunan AD/ART pada kongres pertama, serta menyebut nama senior PDIP dari Sulawesi Selatan yang sangat dihormati. Namun, Hasto tidak mengungkap nama senior PDIP dimaksud.

"Maka atas menyebut nama senior partai tersebut kemudian yang bersangkutan kami terima, karena kami menghormati aspek historis mereka menjadi pejuang partai atas dia mendapat nama dari senior partai maka sekretariat itu mengantarkan kepada saya," pungkas Hasto.rmol news logo article
EDITOR: AGUS DWI

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA