Deputi Bidang Pencegahan dan Monitoring KPK, Pahala Nainggolan mengatakan, pihaknya juga belum mengetahui makna "nebeng" yang sesungguhnya, seperti yang disampaikan putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat membuat laporan gratifikasi.
"Belum tahu, belum tahu ini nebengnya kayak apa nih, spontan apa ditawarkan atau apa kan gitu, nggak tahu kita kayak apa gitu,” kata Pahala kepada wartawan di Gedung Pusat Edukasi Antikorupsi KPK, Jalan HR Rasuna Said Kav C1, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (17/9).
“Ya kita konteksnya nggak ngerti ya, ditulis itu karena teman gitu kan, satu arah gitu, kan kita nggak tau juga nih temannya kayak apa sih gitu kan, searah tuh ya kayak apa gitu, kita lihat lah dianalisa kayak apa," tambahnya.
Pahala memastikan, pihaknya juga akan melakukan klarifikasi terhadap sosok berinisial Y sebagai teman Kaesang yang memberikan tumpangan pesawat jet pribadi untuk Kaesang beserta istrinya, Erina Gudono, dan 2 orang lainnya, yakni kakak istrinya serta stafnya.
"Nanti kita lihat ya. Dia tulis resmi gitu kan. Nebeng teman. Kan dokumennya baru ini. Jadi nanti kita konfirmasi lagi kayak apa. Ya dalam seminggu ini lah," tutur Pahala.
Meskipun punya waktu 30 hari untuk melakukan pendalaman terhadap laporan gratifikasi yang disampaikan Kaesang sebagai anak dari penyelenggara negara, Pahala memastikan proses analisa akan dilakukan dengan cepat.
"Kita punya 30 hari sebenarnya. Tapi kita berusaha secepat-cepatnya lah, ngapain juga lama-lama kan urusannya," pungkas Pahala.
Kaesang bersama timnya secara inisiatif pribadi mendatangi KPK untuk memberikan klarifikasi terkait penggunaan pesawat jet pribadi, Selasa siang (17/9). Kaesang mengaku bahwa pesawat yang digunakan untuk pergi ke AS merupakan milik temannya.
"Tadi saya juga di dalam mengklarifikasi mengenai perjalanan saya di tanggal 18 Agustus ke Amerika Serikat, yang numpang atau bahasa bekennya nebeng lah, nebeng pesawatnya teman saya," kata Kaesang.
BERITA TERKAIT: