"Tiga orang yang sudah diamankan adalah TF, WN dan MS. Sedangkan pelaku JP dan AF masih dilakukan pengejaran karena melarikan diri," kata Palaksa Lanal TBK, Mayor Laut (H) P Panjaitan dalam keterangan tertulis, Jumat (3/11).
Pengungkapan tiga perompak bersama dua rekannya JP dan AF, bermula saat mereka diselamatkan oleh Basarnas karena kapalnya terdampar di Perairan Malaysia pada Senin (30/10). Mereka menggunakan KN. SAR Purworejo.
Mereka terdampar karena boat pancung di perahu pecah dihantam gelombang dan terdampar di Perairan Malaysia.
Kepada petugas Basarnas, kelima orang yang terdampar itu mengaku sebagai nelayan. Namun petugas tidak begitu saja mempercayai pengakuan mereka.
"Setelah dilakukan pengolahan data oleh Tim Siber Lanal TBK, tiga dari mereka terindikasi sebagai pelaku kejahatan perompakan di Selat Malaka dan Selat Singapura," kata P Panjaitan.
Komplotan perompak ini mengaku merekrut warga lokal untuk ikut serta dalam aksinya. Hal ini dilakukan agar memudahkan dalam mencari tempat tinggal dengan tanpa menunjukkan indentitas sebenarnya.
"Selain itu, para perompak ini mencuri spare part di atas kapal yang melintas di Outer Port Limit (OPL) dan sekitarnya, formasinya selalu tetap dan bisa saja saling silang berganti ketua kelompok di saat aksi yang berbeda," kata Panjaitan.
BERITA TERKAIT: