Pertanyaannya itu dilontarkan wartawan usai Febri bersama mantan pegawai KPK lainnya, Rasamala Aritonang selesai diperiksa tim penyidik KPK terkait dugaan korupsi di Kementerian Pertanian (Kementan). Di mana, Febri mengaku menjadi pengacara Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) pada saat proses penyelidikan di KPK.
Menurut Febri, dirinya sebagai advokat merasa resah jika isu penegakan hukum dikaitkan dengan politik praktis.
"Makanya kami sebagai advokat merasa justru punya tanggung jawab sekarang untuk mengawal sesuai dengan tugas dan kewenangan kami, prosesnya berjalan secara prosedural, on the track seperti itu. Dan juga betul-betul isunya adalah substansi hukum. Itu lah tugas advokat," kata Febri kepada wartawan di Gedung Merah Putih KPK, Jalan Kuningan Persada Kav 4, Setiabudi, Jakarta Selatan, Senin malam (2/10).
Sebelumnya, setelah memutuskan keluar dari KPK pada 18 Oktober 2020 lalu, Febri bersama Donal Fariz membuka firma hukum yang saat ini bernama Visi Law Office. Pada saat itu, Febri berkomitmen tidak akan membela koruptor.
"Namun, banyak pertanyaan, apakah kami akan mendampingi tersangka atau terdakwa KASUS KORUPSI? Jawabannya: TIDAK," kata Febri dalam akun X atau dulu bernama Twitter @visilawoffice pada 23 Januari 2021.
BERITA TERKAIT: