Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Dalam Surat Dakwaan, M. Suryo dan Sudewa Disebut Terima Uang Suap Proyek Kereta Api

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/jamaludin-akmal-1'>JAMALUDIN AKMAL</a>
LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL
  • Jumat, 15 September 2023, 01:40 WIB
Dalam Surat Dakwaan, M. Suryo dan Sudewa Disebut Terima Uang Suap Proyek Kereta Api
Konferensi Pers Pengumuman Tersangka Kasus Suap di DJKA, 13 April 2023/RMOL
rmol news logo Nama pengusaha Muhammad Suryo dan anggota DPR RI Fraksi Partai Gerindra periode 2019-2024, Sudewa, disebut turut menerima uang suap proyek pembangunan jalur kereta api di Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA), Kementerian Perhubungan.

Kedua nama tersebut muncul dalam surat dakwaan dengan terdakwa Bernard Hasibuan selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pada Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Kelas 1 Wilayah Jawa Bagian Tengah, dan terdakwa Putu Sumarjaya selaku Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Kelas 1 wilayah Jawa Bagian Tengah sekaligus selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA).

Surat dakwaan itu telah dibacakan tim Jaksa Penuntut Umum (JPU) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada Pengadilan Negeri Semarang, Jawa Tengah, Kamis (14/9).

Dalam surat dakwaan, dalam kurun waktu 2022-April 2023, Bernard bersama-sama dengan Dheky Martin selaku PPK pada Paket Pekerjaan JGSS-04, Putu Sumarjaya, Budi Prasetiyo selaku Pokja pada Biro Layanan Pengadaan dan Pengelolaan Barang Milik Negara (LPPBMN) Kemenhub, Billy Haryanto alias Billy Beras, Ferry Septha Indrianto alias Ferry Gareng, dan Rony Gunawan telah menerima hadiah berupa uang seluruhnya berjumlah Rp7,365 miliar terkait paket pekerjaan pembangunan Jalur Ganda Ka Elevated Antara Solo Balapan-Kadipiro KM 104+900 sampai dengan KM 106+900 (JGSS-04).

Selanjutnya, Bernard bersama-sama Putu, Risna Sutriyanto, Sudewa selaku anggota DPR RI, Medi Yanto Sipahutar selaku pemeriksa madya di BPK RI, Wahyudi Kurniawan, dan Muhammad Suryo telah menerima uang seluruhnya berjumlah Rp18.396.056.750 (Rp18,3 miliar) terkait paket pekerjaan pembangunan Jalur Ganda Ka Antara Solo Balapan-Kadipiro-Kalioso KM 96+400 sampai dengan KM 104+900 (JGSS-06).

Kemudian, Bernard bersama Putu, Karseno Endra telah menerima uang berjumlah Rp2,85 miliar terkait paket pekerjaan Track Layout (TLO) Stasiun Tegal tahun 2023.

Uang tersebut diberikan oleh Dion Renato Sugiarto selaku penyedia atau pelaksana ketiga paket pekerjaan tersebut.

Di mana, anggaran untuk proyek JGSS-04 sebesar Rp182.207.461.156 (Rp182,2 miliar), proyek JGSS-06 sebesar Rp164.515.626.040,32 (Rp164,5 miliar), serta proyek TLO Stasiun Tegal sebesar Rp65.830.371.319,67 (Rp65,8 miliar).

Dalam pelaksanaan lelang pengadaan ketiga paket pekerjaan tersebut, Bernard bersama-sama Putu, Harno Trimadi, Budi Prasetiyo, dan Risna Sutriyanto telah mengkondisikan dan melakukan pengaturan. Sehingga, perusahaan Dion memenangkan lelang ketiga paket pekerjaan tersebut sesuai dengan yang telah direncanakan. Atas hal tersebut, Dion harus memberikan commitment fee.

Proyek JGSS-04

Dalam proyek JGSS-04 ini, Dion merealisasikan commitment fee yang diminta Bernard dan Putu sebesar Rp7,365 miliar. Uang tersebut diberikan kepada beberapa pihak.

Untuk Putu sebesar Rp615 juta, untuk Bernard Rp900 juta, untuk Budi sebesar Rp800 juta, untuk Dheky Rp200 juta, untuk Medi sebesar Rp200 juta, untuk Billy Beras selaku penghubung atau makelar rekanan sebesar Rp3,2 miliar sebagai sleeping fee atas arahan Harno, untuk Rony sebagai rekanan Billy sebesar Rp400 juta sebagai sleeping fee, untuk Ferry sebesar Rp1,05 miliar sebagai sleeping fee

Proyek JGSS-06

Dalam proyek ini, Suryo menyampaikan keinginannya mengerjakan paket pekerjaan JGSS-06 menggunakan perusahaan milik Sudaryanto, yakni PT Calista Perkasa Mulia atau PT Wira Jasa Persada.

Namun dalam perjalanannya, PT Wira Jasa Persada tidak memenangkan tender paket pekerjaan JGSS-06. Sehingga, Pokja pemilihan mengusulkan kepada Bernard bahwa PT Istana Putra Agung sebagai pemenangnya.

Meskipun PT Wira Jasa Persada kalah, namun Bernard meminta kepada Dion agar Suryo dan Wahyudi Kurniawan "digendong" oleh Dion. Setelah PT Istana Putra Agung dinyatakan sebagai pemenang proyek JGSS-06, Dion merealisasikan commitment fee sebesar Rp18.396.056.750 (Rp18,3 miliar)

Uang commitment fee atas proyek JGSS-06 itu diberikan kepada Risna sebesar Rp720 juta, Sudewa sebesar Rp720 juta, Suryo sebesar Rp9,5 miliar, Medi sebesar Rp308 juta, Wahyudi sebesar Rp1 miliar, serta kepada Bernard dan Putu sebesar Rp5.610.056.750 (Rp5,6 miliar). Selain itu, Bernard juga menerima uang operasional bulanan sebesar Rp538 juta.

Proyek TLO Stasiun Tegal

Kemudian untuk pekerjaan TLO Stasiun Tegal, PT Prawiramas Putri Prima dinyatakan sebagai pemenang paket TLO Stasiun Tegal dengan nilai kontrak Rp65.830.371.319,67 (Rp65,8 miliar).

Atas proyek TLO Stasiun Tegal, Dion merealisasikan pemberian sleeping fee kepada Karseno sebagaimana permintaan Putu sebesar Rp2,5 miliar.

Selain sleeping fee, Bernard menerima commitment fee dari Dion sebesar Rp350 juta untuk operasional lebaran. Uang tersebut diberikan kepada Putu sebesar Rp100 juta, dan Rp200 juta kepada Ayundya Nurul Saraswati selaku Bendahara Pengeluaran BTP Kelas 1 Wilayah Jawa Bagian Tengah untuk THR, dan sejumlah Rp50 juta dipergunakan Bernard.

Sehingga secara keseluruhan penerimaan fee dan sleeping fee oleh Bernard, Putu, dan Karseno dari Dion dalam kaitannya paket TLO Stasiun Tegal sebesar Rp2,85 miliar.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA