Firli Bahuri: Seluruh Cabang Kekuasaan Harus Turut Orkestra Agar Indonesia Bebas dari Lilitan Korupsi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/jamaludin-akmal-1'>JAMALUDIN AKMAL</a>
LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL
  • Kamis, 09 Desember 2021, 21:59 WIB
Firli Bahuri: Seluruh Cabang Kekuasaan Harus Turut Orkestra Agar Indonesia Bebas dari Lilitan Korupsi
Penutupan rangkaian peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 2021 yang diselenggarakan di Gedung Juang Merah Putih KPK, Jalan Kuningan Persada Kav 4, Setiabudi, Jakarta Selatan, Kamis siang (9/12)/RMOL
rmol news logo Indonesia bisa bebas dari lilitan korupsi jika membangun orkestrasi memerangi korupsi yang melibatkan seluruh kekuasaan, baik eksekutif, yudikatif maupun legislatif.

Begitu yang disampaikan oleh Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri saat konferensi pers usai penutupan rangkaian peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 2021 yang diselenggarakan di Gedung Juang Merah Putih KPK, Jalan Kuningan Persada Kav 4, Setiabudi, Jakarta Selatan, Kamis siang (9/12).

Hakordia kata Firli, dimaksudkan sebagai pengingat untuk semua pihak agar melakukan upaya-upaya meningkatkan budaya antikorupsi.

Apalagi kata Firli, Indonesia sebagai negara yang terus berkembang dan sebagai negara yang didirikan oleh para pendiri bangsa dengan tujuan sesuai dengan Alinea Keempat Pembukaan UUD 1945 dapat terwujud jika Indonesia bebas dari praktik-praktik korupsi.

"Karenanya pesan tadi kami sampaikan, pemberantasan korupsi harus dilakukan secara masif di setiap kekuasaan," ujar Firli kepada wartawan, Kamis siang (9/12).

Kamar kekuasaan legislatif, eksekutif dan yudikatif kata Firli, harus bebas dari praktik-praktik korupsi.

KPK di dalam UU 19/2019 merupakan lembaga negara dalam rumpun eksekutif. Namun, tugas dan kewenangannya tidak terpengaruh dengan kekuasaan apapun, baik itu eksekutif, yudikatif, maupun legislatif.

"Tetapi kita harus membebaskan negeri kita dari lilitan korupsi. Caranya adalah, kita melakukan orkestra. Orkestra, melibatkan seluruh kekuasaan eksekutif, yudikatif dan legislatif untuk memerangi korupsi. Kita jadikan korupsi ini sebagai musuh bersama, layaknya kita menganggap melawan Covid-19 sebagai musuh kita bersama," jelas Firli.

Korupsi tidak akan berhenti jika segenap anak bangsa menganggap hanya urusannya KPK. Karena itu, melalui Hakordia 2021 ini Firli mengajak semua komponen anak bangsa, elemen masyarakat, lembaga pemerhati korupsi, penggiat antikorupsi, untuk ikut menyatakan bahwa korupsi adalah musuh bersama.

"Yang kedua, kalau itu kita lakukan, maka saya yakin, korupsi itu bisa ditiadakan dari muka bumi Indonesia," pungkas Firli. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA