Polisi Perlu Selidiki Isi Pembicaraan Sebelum Brigadir Rangga Tembak Mati Seniornya

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/jamaludin-akmal-1'>JAMALUDIN AKMAL</a>
LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL
  • Jumat, 26 Juli 2019, 14:22 WIB
Polisi Perlu Selidiki Isi Pembicaraan Sebelum Brigadir Rangga Tembak Mati Seniornya
Almarhum Bripka Rahmat Effendy/Istimewa
rmol news logo Polisi perlu menyelidiki isi pembicaraan sebelum insiden penembakan yang dilakukan oknum anggota polisi terhadap seniornya di Polsek Cimanggis.

Hal itu disampaikan Ahli Psikologi Forensik, Reza Indragiri. Menurutnya, pihak kepolisian harus menyelidiki isi pembicaraan antara Bripka Rahmat Effendy dengan Brigadir Rangga Tianto sebelum insiden berdarah di markas Polsek Cimangis itu.

"Tembakan sedemikian banyak mengundang tanda tanya. Penting diketahui apa isi pembicaraan mereka, karena boleh jadi ada sesuatu yang membuat emosi naik tajam," ucap Reza Indragiri kepada Kantor Berita RMOL, Jumat (26/7).

Bahkan menurut Reza, ucapan yang dianggap nadanya agak keras adalah hal yang biasa di antara anggota Polri saat berkomunikasi di institusi kepolisian.

"Kalau sebatas 'nada agak keras', itu sepertinya biasa dalam komunikasi di lembaga semacam kepolisian, apalagi dalam konteks senior (Bripka) dan yunior (Brigadir)," jelasnya.

Menurut Reza, keberadaan senjata dapat meningkatkan agresif seseorang. Sehingga seseorang sewaktu-waktu akan terprovokasi dengan menggunakan senjata miliknya.

"Keberadaan senjata sendiri memang melipatgandakan agresivitas. Teori Efek Senjata. Memang bertentangan dengan asumsi bahwa niat mendahului perilaku. Akibat keberadaan senjata, individu bisa sewaktu-waktu terprovokasi oleh senjatanya untuk menggunakannya, betapa pun tanpa niat sejak awal," paparnya.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA