Namun, pihak kepolisian hanya memeriksa PP Muhammadiyah, dalam hal ini Ketua Umum PP Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak dan Ketua PP Pemuda Muhammadiyah, Ahmad Fanani.
Padahal, penyelenggaraan kegiatan tersebut juga melibatkan Kementerian Pemuda dan Olahraga dan GP Ansor.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono mengatakan alasan pihaknya tidak mendalami pemeriksaan terhadap GP Ansor lantaran tidak ditemukan penyimpangan.
"Kami sudah lakukan pemeriksaan GP Ansor pada 19 November kemarin, tapi untuk GP Ansor tidak ditemukan ada penyimpangan," kata Argo di Mapolda Metro Jaya, Senin (26/11).
Menurut Argo, yang bermasalah adalah laporan pertanggung jawaban (LPJ) PP Muhammadiyah. Polisi menduga ada mark up belanja kaos, katering dan penginapan, sehingga polisi terus mendalami kasus tersebut.
"Diduga ada anggaran dana sekitar Rp 2 miliar yang tidak dihabiskan penuh, yang diduga kurang dari separuh, ada data fiktif dalam penggunaannya," katanya.
[lov]
BERITA TERKAIT: