Demikian disampaikan Koordinator Pusat Front Pemuda Islam Indonesia (FPII) L. Agus menanggapi penyelidikan yang dilakukan Polda Metro Jaya terkait dugaan penyimpangan penggunaan anggaran kegiatan Apel dan Kemah Kebangsaan Pemuda Islam Indonesia 2017 yang dilaksanakan Kemenpora.
Menurut Agus, memang sering kali kegiatan seperti ini berdasarkan pengalaman saja. Ini agak rawan karena proses pengawasan dan manajemennya lemah.
"Harusnya memang sebagai pemuda pendobrak perubahan memberi contoh gerakan melawan korupsi dimulai dari institusi candradimuka pemuda, sehingga ketika suatu saat diberi amanah melanjutkan estafet kepememimpinan negeri ini, gerakan anti korupsi sudah menjadi budaya," sebut Agus dalam keterangannya, Selasa (2/11).
FPII mendukung proses penegakan hukum kepada para aktivis pemuda sehingga menjadi pelajaran berharga bagi kelompok lain.
"Jangan main-main dengan anggaran negara di tengah kondisi rakyat yang sedang prihatin karena ekonomi yang sedang lemah imbas perekonomian global yang lesu dan perang dagang dunia," pungkas Agus.
Dirkrimsus Polda Metro Jaya Kombes Adi Deriyan membenarkan ada laporan dugaan penyimpangan penggunaan anggaran kegiatan Apel dan Kemah Kebangsaan Pemuda Islam Indonesia 2017 yang dilaksanakan Kemenpora.
Polisi sudah berkoordinasi dengan Kemenpora untuk mengumpulkan barang bukti kasus tersebut. Polisi juga telah meminta klarifikasi kepada sejumlah pihak dari Kemenpora dan dua dari organisasi kepemudaan.
[rus]
BERITA TERKAIT: