Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Setyo Wasisto belum bisa memastikan berapa lama jangka waktu penutupan lapangan tembak di luar ruangan.
Meski demikian tidak seluruhnya tempat latihan tembak itu ditutup. Tempat latihan tembak yang berada di dalam ruangan atau indoor akan beroperasi seperti biasa.
"Kalau untuk tembak target boleh, karena dalam ruangan (masih beroperasi)," ujar Setyo di kawasan Senayan, Jakarta, Jumat (19/10).
Penutupan dilakukan sejak Selasa (16/10) ini buntut insiden peluru nyasar ke Gedung DPR pada Senin (15/10).
Sebelumnya Polda Metro Jaya melakukan rekonstruksi peluru nyasar di lapangan tembak Senayan. Hasil rekonstruksi diketahui senjata menggunakan aksesoris yang mengubah sistem dari semi automatic jadi automatic. Dari tembakan hanya satu-satu bisa menjadi tembakan beruntun.
Hal ini dilakukan oleh salah satu tersangka, IAW yang mengubah pistol Glock 17 yang semestinya semi-otomatis menjadi otomatis.
Menurut Setyo, pistol Glock 17 merupakan pistol semi otomatis rekoil pendek dengan menggunakan peluru kaliber 9 mm. Tersangka memodifikasi menjadi otomatis sehingga, peluru yang dimuntahkan beruntun.
Sementara Persatuan Penembak Indonesia (Perbakin) melarang penggunaan senjata otomatis untuk olahraga.
"Dalam satu menit satu magazin bisa habis," kata Setyo.
Selain itu, diketahui tersangka IAW dan RMY mengaku telah menembakkan hampir 300 butir dari total 450 proyektil peluru.
[nes]
BERITA TERKAIT: