Wakil Ketua KPK, Basaria Pandjaitan mengatakan pihaknya sudah memprediksi bahwa Golkar turut menerima aliran dana korupsi dugaan suap terkait kesepakatan kontrak kerja sama PLTU Riau-1.
"Itu saya katakan tadi. Prediksi kita sudah ada di situ," ungkap Basaria di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (19/9).
Namun, kata Basaria, prediksinya itu harus dicari pembuktiannya.
"Tapi pembuktiannya kan," ucapnya.
Dalam kasus ini, tersangka korupsi PLTU Riau-1 Eni Maulani Saragih menyatakan ada sejumlah uang korupsi yang diberikannya kepada Golkar untuk keperluan Munaslub Desember 2017. Jumlahnya mencapai Rp 2 miliar.
Uang tersebut merupakan sebagian dari jatah yang diterimanya dari tersangka lain yang bernama Johannes Budisutrisno Kotjo.
Eni diduga mendapat jatah itu karena turut memuluskan pengurusan pembangunan Proyek PLTU Riau-1 kepada pihak konsorsium Blackgold yang sahamnya dimiliki Kotjo. Wanita yang menjabat Ketua Komisi VII DPR RI ini diduga dijanjikan Kotjo mendapat uang sebesar USD 1,5 juta atas bantuan yang diberikannya.
[lov]
BERITA TERKAIT: