Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Brigjen Pol Agung Setya membenarkan penangkapan ini.
"Benar, penyidik Bareskrim melakukan penangkapan tersangka atas nama saudari BFH, di Cluster sekitar Kelapa Gading, Serpong," ujar Agung Setya di Jakarta, Jumat (9/3).
Dijelaskan Agung, adapun modus pelaku membobol Bank DBS yakni dengan menggunakan KTP orang lain yang bertujuan untuk mengakses tabungan Bank Danamon di kantor Cabang Pinangsia, Karawaci.
Identitas palsu yang dipakai oleh pelaku atas nama FFH, setelah itu rekening atas nama FFH itu diketahui telah menerima aliran dana hasil pembobolan rekening Bank DBS milik Dali Agro Corps sebesar USD 50.000 atau setara Rp 662.617.450. Dana tersebut ditarik tunai sekitar 22 kali di beberapa mesin ATM. Juga dilakukan pemindahan ke rekening lain.
"Pengakuan tersangka, tindakan tersebut dilakukan atas permintaan rekannya berinisial MCI yang masih buron," kata dia.
Palaku, sambung Agung mengaku sebagai orang yang dimanfaatkan oleh kelompok yang saat ini tengah menjadi buronan polisi. Dari keterangannya, lanjut Agung, pelaku menyerahkan uang hasil kejahatan kepada orang berinisial MCI.
"Tersangka BFH juga mendapat bagian dari aksi kejahatan ini. Hanya saja penyidik belum mengungkap nominal yang diterima BFH," terangnya.
Dari penangkapan ini, polisi menyita barang bukti berupa 17 buku tabungan dari berbagai bank, dokumen atau slip transaksi pada beberapa bank, dokumen terkait pemalsuan identitas, ponsel, dan uang tunai diduga hasil kejahatan.
Tersangka disangka melakukan tindak pidana menerima transfer dana tanpa hak dan tindak pidana pencucian uang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 85 UU 3/2011 dan atau Pasal 263 ayat 2 KUHP dan Pasal 3, Pasal 5, Pasal 10 UU 8/2010.
Selain BFH, sebelumnya Bareskrim telah menangkap penerima dana hasil pembobolan rekening nasabah Bank DBS berinisial IAYK dan pentransfer dana berinisial RSD. RSD bahkan telah dilimpahkan ke kejaksaan pada Januari 2018.
Bareskrim menerima laporan adanya pembobolan dana nasabah Bank DBS Singapura milik PT Green Palm Capital Corp dan Dali Agro Corps. Selama kurun waktu akhir 2016 terjadi pembobolan dengan total kerugian mencapai USD 1.860.000.
[rus]