AP II Ngaku Sudah Maksimal, Bea Cukai Apa Kerjanya...

Bandar Narkoba 4 Kali Lolos Di Soetta

Senin, 08 Januari 2018, 08:47 WIB
AP II Ngaku Sudah Maksimal, Bea Cukai Apa Kerjanya...
Foto/Net
rmol news logo Pengawasan di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) kembali dipertanyakan. Pasalnya, lewat bandara kebanggaan Indonesia ini, jaringan narkotika internasional bisa bolak-balik lolos menyelundupkan narkoba.

 Humas PT Angkasa Pura (AP) II, Yudo Yarismano meng­klaim sejauh ini telah berupaya mengamankan bandara dari pe­nyelundupan narkotika. Namun sayangnya pengawasan masih bisa bobol sampai empat kali. Dia mengatakan, di terminal kedatangan AP II harus beker­jasama dengan pihak terkait.

"Kita sudah berusaha maksi­mal, kan kita disini harus saling berkolaborasi antara stakeholder, yang jelas kerjasama pengamanan di Bandara Soekarno-Hatta sudah semaksimal mungkin kita laku­kan," ungkapnya kepada Rakyat Merdeka, akhir pekan lalu.

Ditegaskan, AP II memi­liki peran tanggungjawab untuk melakukan pemeriksaan barang penumpang jelang keberangka­tan. Jika ada yang mencurigakan dia mememastikan petugas akan melakukan penindakan.

"Kalau kitakan selama ini ber­tanggungjawab penuh dengan barang yang akan diberangkatkan kalau barang kedatangan paling screening tambahan," ungkapnya.

Yudo menerangkan, pemeriksaan tambahan pada terminal kedatangan hanya diberlaku­kan pada penumpang dari luar negeri. Untuk penumpang yang masih berasal dari bandara da­lam negeri, pemeriksaan berlaku umum yakni hanya dilakukan di terminal keberangkatan.

"Khususnya penumpang in­ternasional ada screening lagi tapi kalau domestik sih biasanya dari tempat berangkatnya saja," jelasnya.

Dia berjanji, usai kejadian ini AP II akan mengajak Bea Cukai untuk meningkatkan penga­wasan. "Terkait itu kami masih perlu koordinasi lagi,"katanya.

Yudo juga menyebutkan bah­wa sebetulnya yang paling ber­tanggungjawab dalam kasus ini adalah bandara dimana pengedar ini diberangkatkan. "Apalagi ba­rang yang diselundupkan adalah jenis narkoba."

Selain itu Bea Cukai juga pu­nya peran besar disini. Lantaran pemeriksaan di terminal keda­tangan Bandara Soekarno-Hatta adalah tugas dari Bea Cukai.

"Kalau saya lihat ini kan lewat Bandara Soekarno-Hatta screen­ing terakhir itu kan lewat teman-teman Bea Cukai," kata dia.

Menurutnya, seharusnya Bea Cukai yang langsung ambil sikap dan angkat bicara. Berbagai urusan yang berhubungan dengan barang entri yang masuk lewat bandara itu dari pihak Bea Cukai.

"Iya erat kaitannya dari teman-teman Bea Cukai. Stakeholder terkait ini dari customs protection yang sudah menjadi wewenang pihak Bea Cukai," imbuhnya.

Dia menjelaskan yang paling berperan dalam pemeriksaan di terminal kedatangan untuk penumpang serta barang dari luar negeri adalah Bea Cukai. Selain memiliki wewenang pemeriksaan di kedatangan bidang Bea Cukai juga sudah mengetahui sanksi apa yang perlu diberikan kepada pihak yang melanggar aturan.

"Kalau bicara dari sisi bea cukai itu screening itu kan bermacam-macam kalau barang mewah ada pajak dan narkoba ada sanksi yang berlaku,"  jelasnya.

Yudo kembali menegaskan, akan berkoordinasi dengan pihak Bea Cukai untuk meningkatkan pengawasan khususnya kepada mereka yang datang dari luar negeri. "Dalam hal ini peningka­tan kita perlu lakukan kerjasama khususnya dari customs apalagi tersangkanya ini datang dari luar negeri atau flight international. Kami masih perlu koordinasi lagi untuk meningkatkan penga­wasan lagi," imbuhnya.

Sayangnya pihak Bea Cukai melalui Direktur Jenderal Bea Cukai Heru Pambudi setelah di­hubungi Rakyat Merdeka mela­lui sambungan telepon dan SMS tidak memberi jawaban.

Untuk diketahui, Badan Narko­tika Nasional Kota (BNNK), Jakarta Utara, menangkap bandar narkotika jenis heroin di salah satu apartemen di daerah tersebut.

Kepala BNN Kota Jakarta Utara, AKBP Yuanita Amelia Sari mempertanyakan penga­wasan di Bandara Soekarno-Hat­ta. Sebab, jaringan internasional pengedar narkoba yang diung­kap menyelundupkan narkoba lewat bandara tersebut. "Pelaku ditangkap di Cengkareng terus di apartemen di Jakarta Utara, konsumen meminta melalui handphone. Kita sangat mem­pertanyakan sistem pengamanan di Bandara Soekarno Hatta, dengan bisa terjadinya hal hal seperti ini," ujar Yuanita.

Menurut Yuanita, pengamanan di Bandara Soekarno-Hatta perlu diperketat. Hal ini guna mence­gah masuknya narkotika secara internasional. "Perlu ada kerja sama lebih intens terhadap pengawasan di Bandara Soekarno-Hatta, saat ingin keluar pesawat perlu ada pengawasan lebih ketat, lolos empat kali perlu dipertanya­kan pengawasan," tuturnya.

Yuanita mengatakan pihaknya menangkap tiga tersangka terkait kasus peredaran heroin dan sabu itu. Salah satunya, tersangka HR yang memasukkan heroin melalui Bandara Soekarno-Hatta. "Heroin dibeli langsung ke Thailand dan Myanmar ke­mudian dibawa lewat bandara Soekarno-Hatta dan diedarkan ke pemakai narkoba di Depok, Bekasi, Jakarta," ujarnya. *** 

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA