Lewat akun Twitternya @Iwanpialang7 pada hari Senin (20/11) kemarin, Iwan menyebut KPK juga harus mengusut tuntas pihak-pihak lain yang menerima uang dalam pembuatan KTP Elektronik tersebut.
Iwan dalam twit-nya merasa publik dan jaga media massa saat ini masih berfokus pada Setya Novanto. Terlebih lagi saat Setnov sapaan karibnya resmi mengenakan rompi orange KPK pada Minggu (19/11) dini hari.
Iwan memaparkan lewat twitnya jika mengacu data dari Evello Corp, pemilik Big Data, Machine Learning, Artificial Intelligence: ada 18.414 Tweet di Twitter dengan hastag #TangkapNovanto, pada 15, 16 November 2017.
Sedangkan, kata Iwan, #IndonesiaMencariPapah mencapai 60.115, pada 16,17 November 2017," Hastag #SaveTiang Listrik 116.253, pada 16,17,18 November 2017,".
Kendati demikian, lanjut dia dalam, twit-nya ada meme berbeda yang baru ia terima. Meme tersebut menggambarkan Setnov memegang Piala Citra, di kanannya serombongan wajah bergrafis abu-abu.
"Ada muka Megawati hingga Presiden Joko Widodo. Pesan dari meme itu,â€Jangan cuma Setnov di-enyek," jelas Iwan dalam twit-nya.
"Meme itu juga menulis nama saya, 'Ingat Skype Nazarudin dengan Iwan Piliang? Nama-nama disebut, partai-parati terindikasi kebagian di kasus e-KTP?'," sambung Iwan dalam twitnya.
Atas meme tersebut, Iwan pun dalam twit-nya mengaku, kembali membuka berita di media dan mendapati persidangan beberapa kasus di mana Nazarudin menjadi saksi.
"Bukan rahasia lagi pada kasus e-KTP menyeret Setnov, diiringi sudah banyak anggota DPR dipanggil KPK. Bahkan Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia, Yasona Laoly diduga ikut kecipratana US $ 84 ribu," tegas Iwan.
"Hal itu terungkap dari persidangan dengan saksi Nazarudin. Hingga ke nama Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia ini, saya menjadi terperangah," tutup Iwan dalam Twit-nya.
[mel]
BERITA TERKAIT: