Saksi Beberkan Peran Andi Sebagai Pengkordinir Konsorsium

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Senin, 23 Oktober 2017, 15:23 WIB
Saksi Beberkan Peran Andi Sebagai Pengkordinir Konsorsium
Foto/Net
rmol news logo Mantan Direktur Utama Perum PNRI, Isnu Edhi Wijaya mengakui bahwa Andi Agustinus alias Andi Narogong merupakan pihak yang mengkordinir konsorsium dalam proyek pengadaan KTP-el.

Hal itu diungkapkan Isnu saat menjadi saksi di persidangan lanjutan perkara korupsi proyek pengadaan KTP-el dengan tersangka Andi di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Senin (23/10).

Awalnya Isnu tidak mengakui hal tersebut, namun Hakim Ketua Jhon Halasan Butarbutar mengingatkan isi Berita Acara Pemeriksaan (BAP) Isnu saat di KPK. Dalam BAP tesebut Isnu menjelaskan Andi pihak yang mengkordinir perusahaan masuk dalam konsorsium tender proyek pengadaan KTP-el.

"Anda menceritakan kepada penyidik bahwa saudara Andi pernah mengatakan kepada saudara bahwa dia (Andi) akan mengkoordinir peserta lelang ini hingga menjadi pemenang lelang. Benar," tanya Hakim Jhon kepada Isnu.

Mendengar pernyataan Hakim Jhon, Isnu mengakui bahwa Andi memang menjadi pihak yang mengkordinir konsorsium PNRI dari sebelum hingga lelang proyek dilakukan.

"Saya lupa tapi kalau ada dalam BAP, barangkali seperti itu," jawab Isnu.

Lebih lanjut Isnu menjelaskan bahwa dirinya pernah dikenalkan oleh oleh Andi dengan para petinggi perusahaan yang akan masuk dalam konsorsium.

Mereka yakni, Direktur PT. Biomorf Lone LLC Johannes Marliem, mantan Direktur PT Java Trade Utama Johanes Richard Tanjaya alias Johanes Tan, dan PT Sandipala Arthapura Paulus Tannos.

Perkenalan itu, sambung Isnu dilakukan di sebuah Ruko di kawasan Fatmawati, Jakarta Selatan pada pertengahan tahun 2010. Jauh sebelum itu, pihak yang mengenalkan Andi kepada dirinya adalah mantan Dirjen Dukcapil Kemendagri Irman.

"Tiga kali pertemuan di Fatmawati. Pertemuan pertama kali diperkenalkan dengan Johanes Tan. Yang lain pertemuan berikutnya (kedua) Paulus Tanos dan Johanes Marliem," ujarnya. [nes]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA