"KPK belum membentuk Tim Gabungan karena KPK belum mengetahui peran yang akan dilakukan KPK dalam tim gabungan tersebut," ujar Laode kepada wartawan, Selasa (1/8).
Wakapolri Komjel Pol Syafruddin pada Minggu (30/7) mengatakan bahwa Polri dan KPK sudah bergabung membuat tim semi independen untuk mencari pelaku penyerangan Novel.
Namun menurut Laode, komunikasi Polri dan KPK itu baru sebatas koordinasi, belum sampai membentuk tim apa pun.
"Kami menunggu dulu update terakhir dari Polri soal perkembangan kasus Mas Novel karena sampai hari ini kami belum dapat update terakhir dari Tim Polda," jelas Laode.
KPK juga memandang pertemuan Kapolri Komjel Pol Tito Karnavian dengan Presiden Joko Widodo, kemarin (Senin, 31/7), sebagai sinyal positif untuk menangani kasus Novel.
Sebelumnya, Polri sudah membuat sketsa wajah terduga penyerangan Novel Baswedan pada 11 April 2017. Tito mengatakan, sketsa yang selesai dibuat selang dua hari setelah kejadian itu didapat setelah mendengar keterangan seorang saksi yang melihat terduga sebelum penyerangan terjadi.
"Diduga dia adalah pengendara sepeda motor penyerang," kata Tito.
Novel Baswedan diserang oleh pengendara sepeda motor setelah salat subuh berjamaah di masjid dekat rumahnya. Akibat siraman air keras di wajah, Novel Baswedan kesakitan dan bagian matanya harus dioperasi di sebuah rumah sakit di Singapura.
[wid]