Uang tersebut disebut-sebut dari hasil korupsi pengadaan alat kesehatan di Kementerian Kesehatan tahun 2005.
"Karena itu terjadi sudah 10 tahun lalu, saya segera me
-refresh memori saya. Pada waktu itu Sutrisno Bachir mengatakan akan memberikan bantuan keuangan untuk tugas operasional saya untuk semua kegiatan, sehingga tidak membebani pihak lain," ujar Amien Rais saat konferensi pers di kediamannya, Taman Gandaria Blok C no. 1, Jakarta Selatan, Jumat (2/6) siang.
Transfer dilakukan, setidaknya enam kali dalam kurun waktu 15 Januari hingga 13 Agus 2007.
Amien melanjutkan, persahabatannya dengan Sutrisno Bachir sudah terjalin lama sebelum PAN lahir pada 1998.
"Seingat saya, sebagai
entrepreneur sukses waktu itu, dia selalu memberi bantuan pada berbagai kegaitan saya, baik kegiatan sosial maupun keagamaan."
Hanya saja Amien tidak tahu siapa saja yang mendapat bantuan dana dari Soetrisno Bachir.
"Saya pernah menanyakan pada SB, mengapa Anda membantu berbagai kegiatan saya. Jawabnya: 'Saya disuruh Ibunda saya untuk membantu Anda'. Jadi ketika dia menawarkan bantuan tiap bulan buat kegiatan operasional saya, saya anggap sebagai hal wajar," tutur mantan ketua MPR RI tersebut.
Ia tidak menyangka bantuan yang diterimanya dari Soetrisno Bachir itu kini menjadi salah satu topik berita yang menarik.
"Kalau kejadian sepuluh tahun lalu kini diungkap dengan bumbu-bumbu dramatissasi di media massa dan sosial, tentu akan saya hadapi dengan jujur, tegas, apa adanya," ucap Amien yang Ketua Majelis Dewan Kehormatan PAN.
Transfer duit ke rekening Amien Rais itu mencuat dalam pembacaan tuntutan Siti Fadilah Supari, di sidang Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Rabu (31/5) malam.
Eks Menteri Kesehatan tersebut diduga korupsi dalam pengadaan alat kesehatan. Jaksa menduga aliran duit ke Amien Rais itu berkaitan dengan perbuatan korupsi Siti Fadilah.
[wid]
BERITA TERKAIT: