Netizen: Tiap Lihat Isi Dompet Pasti Kena Virus Wanna Cry

Virus Wanna Decryptor Dihadapi Dengan Candaan

Selasa, 16 Mei 2017, 10:31 WIB
Netizen: Tiap Lihat Isi Dompet Pasti Kena Virus Wanna Cry
Foto/Net
rmol news logo Serangan virus komputer jenis ransomware bernama Wanna Decryptor atau Wannacry bikin geger netizen di berbagai bela­han dunia. Selain mendadak ramai dibincangkan di lini massa, ancaman virus ini turut mendapat perhatian serius pemerintah.
 
Sanking seriusnya, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) kemarin ikut angkat bicara. Budi Gunawan yang diketahui jarang berkomentar di media, kemarin mengirimkan siaran pers. Ia mengimbau seluruh instansi publik strategis meningkatkan ke­mampuan sistem pengamanan in­formasi, menyusul ancaman virus komputer jenis ransomware ini.

"Serangan seperti itu merupakan bentuk ancaman baru berupa proxy war dan cyber war yang digunakan oleh berbagai pihak untuk melemah­kan suatu negara," tegas pria yang kerap disapa BG dalam keterangan tertulisnya, kemarin (15/5).

Dia juga meminta negara dan seluruh instansi mulai mengubah paradigma sistem pengamanan informasi. Yakni, dari pengamanan informasi konvensional seperti Firewall dan Antivirus, menjadi ke arah sistem pengamanan terintegrasi. Sebab, pengamanan jenis ini memi­liki kemampuan deteksi serangan secara dini (intelligence system) ke seluruh komponen sistem informasi yang digunakan.

Namun tak kalah penting, katanya, koordinasi dan konsolidasi harus dilakukan di antara instansi-instansi yang bergerak di bidang intelijen dan pengamanan informasi. "Mutlak di­lakukan. Hal ini untuk mempercepat proses mitigasi jika terjadi serangan secara masif," ujar BG.

Dia mengatakan, serangan terh­adap sistem informasi intansi publik itu berawal dari bocornya tool yang digunakan oleh National Security Agency (NSA). Yaitu sebuah kode pemrograman (exploit) yang me­manfaatkan kelemahan sistem dari Microsoft Windows. Exploit itu digunakan sebagai suatu metode untuk menyebarkan secara cepat software perusak yang bernama WannaCry ke seluruh dunia. Group hacker yang menyebarkannya adalah Shadow Broker.

Motif serangan berubah dari yang dulunya dilakukan oleh negara dengan tingkat kerahasiaan operasi yang tinggi, menjadi serangan yang dilakukan oleh kelompok dengan motif komersial. Dilihat dari exploit yang dibocorkan, kata BG, perlu kewaspadaan pula terhadap exploit lainnya yang digunakan oleh state atau non state hacker untuk melaku­kan penetrasi ke dalam sistem target yang memiliki kelemahan dan tidak sempat diantisipasi oleh pembuat sistem.

Terhitung, sudah lebih dari 200 ribu korban serangan malware Wanna Cry yang menyebar di 150 negara. Malware ganas ini akan menyerang komputer instansi mau­pun komputer individu dengan cara mengunci data. Bagi komputer yang terinjeksi Wanna Cry akan dimintai uang tebusan dengan bit coin setara USD300.

Wanna Cry memberikan alamat bit coin untuk pembayaran. Di samping itu juga memberikan tenggat waktu pembayaran dan waktu di mana denda tebusan bisa naik jika belum dibayar juga.

Seperti yang dilansir dalam BBC, saat ini negara yang paling banyak terdampak Wanna Cry ialah Rusia dan Inggris.

"Kabar terakhir di indonesia juga udah banyak yang kena. Btw, ransom­ware paling sering masuk dari email yang ada attaching ms.wordnya. So hati-hati gan," imbau kaskuser dengan nama akun abdirhm9.

Akun andraolivia malah mengaku pernah menjadi korban virus ini. "Hadeh, ane pernah kena sekali... Ane oprek ga balik data dll. Tapi ini ada anak kaskus yang bisa kalo ga salah... Doi minta tolong sama temennye bapak-bapak orang luar negeri," sebut dia.

"Kasian dosen ane gan. filenya berubah ekstensinya jadi 8888," lapor akun usher212.

"Ngeri bre kalo sampe nyerang video koleksi ane," khawatir akun rizalnht.

Di twitter, tanda pagar (tagar) #wannacry hingga berita ini ditu­runkan masih nangkring di posisi trending topic Indonesia.

Terhitung sejak tanggal 11-14 Mei 2017, cuitan soal "ransomware" mencapai 538.053 kali, atau lebih dari setengah juta cuitan. Sementara cuitan soal "wannacry" menembus angka 348.358 kali, seperti dilansir lembaga survei Evello Corp.

"Pengguna windows buruan Install aplikasi Deep Freeze v.7 -Freeze semua partisi Data & System C:/ supaya aman dari virus Ransomware WannaCry," saran akun @AriefYusaF.

"Kejadian virus wannacry ini kayak di film-film ya," cuit akun @ sisca_sisisca.

Selain ditanggapi serius, ancaman virus wannacry ini juga direspons senda gurau oleh tweeps. Seperti cuitan akun @pervertauditor. "Ini atm kena serangan virus juga ya? Pas cek saldo kok jadi WannaCry (kepingin nangis)," guraunya.

"Apaan sih takut kok sama virus wannacry? tiap hari chat diread aja juga udah wannacry," canda akun @ gipacksaputra.

"Selain menyerang perangkat windows, virus #wannacry meny­erang sebagian besar isi dompet wanna cry liat isinya," sambung akun @SupirPete2.

"Virus WannaCry dapat diatasi oleh lagu Don't Cry -Yayan Jatnika," gurau akun @kangope. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA