Pimpinan DPR: Polisi Brutal Di Lubuklinggau Harus Dipecat

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Kamis, 20 April 2017, 15:51 WIB
Pimpinan DPR: Polisi Brutal Di Lubuklinggau Harus Dipecat
Mobil korban penembakan/net
rmol news logo Pimpinan DPR RI mengutuk keras kasus penembakan yang dilakukan anggota kepolisian Lubuklinggau, Sumatera Selatan, terhadap sebuah mobil yang berisi satu keluarga.

Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon, menyebut penembakan tersebut termasuk tindakan yang melampaui kewenangan.

"Itu sudah abuse of power," tegas Fadli Zon di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (20/4).

Penembakan berawal dari aksi pengendara mobil Honda City hitam bernomor polisi BG 1488 ON yang kabur dari razia aparat kepolisian (Selasa, 18/4).

Tujuan delapan penumpang yang ada di dalam mobil itu adalah menghadiri acara keluarga di Musi Rawas, Sumatera Selatan. Tapi di tengah perjalanan, mereka menemui razia polisi.

Ketika kabur dengan kecepatan tinggi, para penumpang sama sekali tidak memberikan perlawanan dengan senjata.

Namun, petugas memberikan tembakan peringatan tiga kali. Tembakan itu tidak membuat kendaraan berhenti. Akhirnya, mobil ditembak dari belakang oleh Brigadir K. Kabarnya, jumlah tembakan sebanyak tujuh kali.

Karenanya, Fadli Zon ini mendesak petinggi Polri untuk menghukum polisi yang telah menembak secara brutal itu dengan sanksi yang sangat berat.

"Harus ditindak. Saya kira itu polisi brutal, harus segera ditindak, harus dihukum. Enggak bisa razia main tembak. Memang peluru siapa itu? Polisi yang terlibat harus segera dipecat," tegasnya. [ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA