Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Dahnil Tak Lagi Berkomunikasi Setelah Ahok Menggusur Dan Diduga Korupsi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Selasa, 10 Januari 2017, 19:56 WIB
Dahnil Tak Lagi Berkomunikasi Setelah Ahok Menggusur Dan Diduga Korupsi
Ahok-Dahnil
rmol news logo Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak angkat bicara terkait sejumlah pertanyaan dan pernyataan Terdakwa kasus penistaan agama Basuki T. Purnama dalam persidangan yang digelar di Auditorium Kementerian Pertanian, Ragunan, Jakarta Selatan (Selasa, 10/1).

Nama Dahnil disebut karena terungkap memberikan mandat kepada Sekretaris PP Pemuda Muhammadiyah Pedri Kasman, pelapor yang menjadi saksi beberapa saat tadi.

Dalam persidangan tersebut, Ahok mengaku dekat dengan Dahnil dan mestinya bisa langsung mengklarifikasi soal dugaan penistaan agama kepadanya. Karena itu, dia meragukan klaim Pedri bahwa dirinya mendapat mandat dari Dahnil.

"Saya merasa terhormat Pak Ahok mengaku kenal baik dengan saya sama seperti dia mengaku kenal baik dengan Buya Syafii Ma'arif," jelas Dahnil dalam keterangan persnya menanggapi pernyataan Ahok tersebut.

Dahnil menjelaskan, jauh sebelum Ahok menyampaikan pernyataan yang menyinggung Surat Al Maidah 51 pada akhir September 2016, dia bersama sejumlah aktivis antikorupsi bertemu Gubernur DKI Jakarta nonaktif tersebut.

Karena mereka kagum dengan keberanian Ahok melawan dugaan praktek rente dan bancakan APBD DKI yang diduga dilakukan oleh anggota DPRD dan birokrasi DKI Jakarta. Dia mengakui keberanian seperti itu jarang ditunjukkan oleh beberapa kepala daerah yang ada di Indonesia.  

"Bahkan, Ahok kami undang ke acara diskusi rutin Madrasah Antikorupsi di Menteng Raya 62 pada 12 April 2015. Dalam beberapa kesempatan saya ikut memberikan pandangan di media terkait dengan sikap Ahok melawan DPRD Bersangkutan dengan kasus UPS," ucapnya.

Tak hanya itu, Dahnil juga kerap mengingatkan Ahok terkait ucapan-ucapan kasar yang disampaikan dia di beberapa media seperti Kompas TV. Karena menurutnya, sejumlah pernyataan Ahok menunjukkan sikap niradab.

"Nasihat-nasihat agar Ahok lebih baik, selalu saya sampaikan melalui pesan WhatsApp," sambung Dahnil, inisiator Gerakan Berjamaah Melawan Korupsi ini.

Namun, pesan-pesan nasihat dan komunikasi dengan Ahok langsung tidak lagi dia lakukan secara intens ketika dirinya sadar Ahok tetap terus melakukan kebijakan yang tidak berpihak membela kaum miskin melalui penggusuran secara massif. Selain itu juga muncul berita indikasi dugaan korupsi pada kasus reklamasi dan pembelian lahan RS Sumber Waras yang diduga melibatkan banyak pihak. Juga ketika KPK meminta keterangan Ahok terkait kedua kasus tersebut, serta dugaan potensi korupsi pada diskresi yang dibuat Ahok seperti diulas media seperti Majalah Tempo.

Karena itu, dia menegaskan, tak ada kaitan antara kedekatan mereka berdua dengan pelaporan kasus penistaan agama tersebut. Justru seharusnya Ahok sudah mendengarkan dan mengikuti nasihat yang disampaikan Dahnil terkait dengan ucapan-ucapan yang tidak pantas disampaikan.

"Jadi keliru bila Ahok menyerang Pedri tidak mewakili Pemuda Muhammadiyah. Apa yang dilaporkan Pedri Kasman adalah mandat dari saya sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah," tegasnya. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA