Meski demikian, dosen London School of Public Relation itu mengaku tidak terlalu kenal dengan SBP.
"Dalam surat undangan saya kan dijadikan saksi, untuk Pak SBP. Dia (SBP) kan tokoh reformasi, semua orang tau. Tapi nggak kenal dekat," ungkap Buni sebelum pemeriksaan.
Menurut Buni, dalam surat panggilan pemeriksaan yang diterimanya, dirinya akan bersaksi terkait pidato SBP di kolong tol Kalijodo, Jakarta Utara, beberapa waktu lalu.
Hanya saja, dosen komunikasi itu tidak tahu kronologis pidato karena memang tidak pernah hadir di sana.
"Terkait pidato di kolong tol jembatan Kalijodo. Itu saya nggak tahu menahu. Karena saya nggak di sana (kolong Kalijodo). Jadi, sebagai warga negara yang baik, saya datang ke sini. Apa yang saya tahu ya saya kasih tahu," papar Buni.
Sebelumnya, tiga saksi dijadwalkan untuk bersaksi terhadap tersangka SBP, Jumat (16/12) lalu. Antara lain, Buni Yani, Ahmad Dhani dan Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) Permadi Satrio Wiwoho.
Namun, hanya Permadi yang kooperatif dalam pemanggilan saat itu. Dalam pemanggilan kedua hari ini terhadap Buni dan Dhani, hanya Buni yang terlihat memenuhi panggilan penyidik.
[rus]
BERITA TERKAIT: