"Mereka adalah sel-sel kecil bentukan BN. Dan mereka pun belajar membuat bom melalui komunikasi dari BN melalui telegram," beber Kabag Mitra Biro Penmas Polri Kombes Awi Setiyono dalam jumpa pers di kantornya, Jalan Trunojoyo, Jakarta (Minggu, 11/12).
Menurutnya, JADKN adalah kelompok yang baru dibentuk pada Maret 2016 lalu oleh Bahrun Naim. JADKN berafiliasi langsung dengan organisasi Negara Islam atau ISIS untuk membentuk jaringan di Indonesia. Selain berkomunikasi lewat aplikasi pesan Telegram, para pelaku juga belajar merakit bom dari Bahrun Naim, serta mendapat sokongan dana.
"Mereka melakukan perintah dari BN untuk membentuk sel-sel teroris baru di Indonesia," tegas Awi.
Sabtu kemarin (10/12), Detasemen khusus 88 Anti Teror menangkap empat terduga teroris terkait temuan bom di rumah kos di Jalan Bintara VIII RT 04/09, Bintara Jaya, Bekasi Barat. Pelaku NS, AS, dan DYN ditangkap di daerah Kalimalang, Jakarta Timur, sedangkan pelaku S ditangkap di Karanganyar, Jawa Tengah.
Dari lokasi, polisi menemukan bom rakitan seberat tiga kilogram yang dikaitkan pada penanak nasi elektronik sebagai wadah di kamar 104 rumah kos dengan tiga lantai itu. Tim Gegana Polda Metro Jaya kemudian meledakkan satu dari tiga bom aktif yang ditemukan. Rencananya bom akan diledakkan di depan Istana Merdeka, Jakarta pada Minggu pagi ini dengan pelaku DYN sebagai pengantin bom bunuh diri.
[wah]
BERITA TERKAIT: