Russian Roulette adalah permainan dari Rusia. Cara mainnya dengan memutar silinder atau tempat peluru. Biasanya senjata yang digunakan pistol berjenis revolver. Setelah memutarnya, pemain lalu menembakkannya. Permainan ini mengandalkan peluang lantaran hanya memasukkan satu peluru ke dalam lima sampai tujuh lobang silinder, tergantung jenis revolvernya.
Dari kesaksian dan informasi yang ada, Iwan yang tugasnya di Detasemen B Sentolo Polda Yogyakarta ini mengajak tiga kawannya ke rumahnya di Padureso, Kecamatan Purworejo, Kabupaten Purworejo untuk pesta minuman keras, Vodka. Usai pesta miras, sekitar pukul 22.30 WIB, Iwan pindah tempat. Dia main ke rumah seorang rekannya bernama Supriyono. Menurut saksi, Iwan tiba-tiba mengeluarkan revolvernya dan mulai memainkannya. Pertama dia menembakkan ke arah kanan atas sebanyak dua kali. Lalu mengarahkannya ke kepala kanan.
Naas, warga Desa Padureso Kabupaten Purworejo Jawa Tengah ini tak beruntung. Iwan tewas setelah hammer alias pelatuk mengenai lobang silinder yang berisi. Dorrrr... Peluru pun menembus kepalanya. Bahkan peluru itu juga turut melobangi kaca rumah. "Korban menembakkan dua kali ke atas namun gagal meledak, tapi saat diarahkan ke kepala meledak," kata Kanit Reskrim Polres Purworejo, AKP Kholid Mawardi.
Supriyono segera menghubungi polisi terdekat. Setelah bantuan datang, Iwan dibawa ke RSUD dr Tjitro Wardojo Kabupaten Purworejo. Sayang, nyawanya tak bisa diselamatkan. "Dibawa ke rumah sakit oleh anggota Lantas, mendapat perawatan namun korban meninggal," ujar Kholid.
Di lini masa, berita ini jadi bahan hujatan netizen. Banyak yang menyayangkan, kok bisa anggota polisi main-main begitu, apa saking tidak ada kerjaannya? "Mati Konyol Ala Rusia," tulis pembaca Deni Lack di kolom komentar link berita terkait, dibalas Dian Adriyanto. "Bosen hidup." Pembaca Pakdhe menyindir. "Macak jagoan apa sakti. Apa bodoh," tandasnya, dibalas Selamet Mudjiono. "Eman-eman rek, mesakno keluarga ne (Sayang betul. Kasihan keluarganya)," tulisnya. Susmono Mono menyindir rekruitmen anggota polri yang belum bersih. "Kalo Masuknya Nyogokk. Yaaa biginilah jadinya," sindirnya, ditanggapi Bangga Putra Pratama.
"Emang kalau nyogok, nyogok dimana? jangan asal ngomong jadi orang tuh," sebutnya, diamini Budia Dia. "Jangan sok tahu. Emang Kamu tahu kalau nyogok. Lebih baik mendoakan daripada ngomongi orang yang sudah meninggal."
Akun Jabaljhantant Jati bersyukur karena yang ditembak dirinya sendiri. "Syukurlah yang ditembak dirinya sendiri. Kalau yang ditembak orang lain, pasti panjang ceritanya," sebutnya, dibalas Mas Mar. "Makanya jangan main main, sama jangan mendem ya." Wanto Galih Permana heran mengapa anggota semacam ini bisa masuk Brimob. "Hadeh. Kok bisa masuk jadi brimob. Semoga tabah keluarganya. Aamiin." Akun @pkijan menambahkan. "Kalo main-main terus yang mati orang lain bagaimana?" Akun @kxdhar bilang, "Semua jajaran kepolisian wajib tes psikologi secara teratur."
Karo Penmas Mabes Polri Brigjen Agus Rianto mengingatkan, senjata api adalah benda yang bahaya untuk dibuat main-main. "Roulette misalnya kita kan pakai silinder ya begitu diputar silindernya kosong ternyata memang ada satu peluru yang ditempatkan di situ untuk main-main. Informasi yang saya dapat seperti itu, jadi bukan bunuh diri. Main-main begitu," katanya.
Soal kemungkinan pelaku mabuk, Agus masih menelusuri kepastiannya. "Kita prihatin dengan peristiwa seperti ini. Apapun itu faktornya, apakah bunuh diri atau main-main dengan senjata api ya tentunya ini bahan evaluasi bagi para kepala kesatuan," tambahnya. ***
BERITA TERKAIT: