"Ada beberapa yang saya lihat dari sampel dikirim untuk diperiksa tidak memenuhi stanÂdar dari jumlahnya. Misalnya rambut harus berapa, darah harus berapa itu yang tidak meÂmenuhi standar, sehingga harus ada yang diperiksa ulang," kata Kepala BNN Komjen Budi Waseso di Jakarta, kemarin.
Kendati demikian, Buwas, sapaan akrabnya menegaskan, para calon yang akan diperiksa ulang bukan karena diduga pemakai narkoba, namun meÂmang secara teknis masih beÂlum memenuhi standar pemerÂiksaan yang diajukan BNN.
"Jadi begini, misalnya banyakdarah ini harus 10 cc tapi hanya kirim 7 cc maka tidak memenuhi syarat sehingga harus diulang. Takutnya ini takmemenuhi hasil standar pemeriksaan dan hasilÂnya bisa berbeda dari standar teknis," paparnya.
Saat ditanyakan calon kepala daerah mana saja yang akan diperiksa kembali, mantan Kabareskrim itu menyebutkan, hampir 101 daerah menggelar pesta demokrasi 2017.
Sementara untuk wilayah DKI Jakarta, Buwas mengungÂkapkan belum akan memeriksa lagi dari tiga pasang calon yang maju. Menurutnya, saat ini BNN fokus ke daerah yang memang jauh dari Ibu Kota.
"Jakarta belum ada karena kan mudah dipanggilnya dan waktunya singkat dan mudah. Nah, kita fokus seperti di Papua, Maluku, dan lainnya karena cuÂkup jauh," sambungnya.
Kemudian, jenderal bintang tiga itu juga berharap seluruh calon yang maju dalam pilkada serentak mendatang, secara langsung datang ke BNN unÂtuk melakukan pemeriksaan. Tidak seperti yang selama ini, hanya melalui pengiriman bahan materi semata.
"Selama ini kan dikirim dari wilayah ke kita, termasuk ramÂbut lalu dikawal dari KPU, Panwas, BNN dan Dinas Kesehatan. Nah, nanti yang diulang atau diÂragukan kita berharap langsung dipanggil ke sini diperiksa langÂsung kepada yang bersangkutan jadi tidak lagi dikirim bahan-bahannya langsung diambil di sini," tutupnya. ***
BERITA TERKAIT: