Bupati Banyuasin, Yan Anton Ferdian, merupakan orang pertama yang turun dari mobil dinas KPK.
Raut wajah lelah mewarnai raut muka Yan Anton setibanya di Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, Selatan pada pukul 20.22 Wib. Politisi Partai Golkar itu langsung diboyong penyidik KPK ke Jakarta guna menjalani pemeriksaan terkait dugaan korupsi yang membuat dicokok di rumah dinasnya Minggu siang.
Yan tampak mengenakan kemeja kotak-kotak berwarna merah saat dikawal penyidik KPK dan kepolisian masuk ke markas antirasuah. Kemeja lengan panjang itu melekat di tubuhnya saat Yan diperiksa di Polda Sumsel.
Setelah Yan Anton, lima mobil lainnya ikut bergantian menurunkan pihak lain yang diduga ikut dicokok KPK. Seperti Kepala Dinas Pendidikan Pemkab Banyuasin, Umar Usman; Kepala Bagian Rumah Tangga Pemkab Banyuasin, Darus Rustami; dan tiga pihak lain yang diduga ikut terjaring OTT yakni Sutaryo, Kirman dan Zulfikar Muharam.
Sementara satu mobil lainnya tidak berhenti melainkan langsung masuk ke ruang bawah tanah gedung KPK. Diduga mobil tersebut membawa sejumlah barang bukti yang diamankan penyidik KPK dalam pengeledahan di sejumlah tempat.
Keenam pihak tersebut kini menjalani pemeriksaan secara intensif selama 1x24 jam sebelum ditetapkan sebagai tersangka.
Pada kesempatan berbeda, Ketua KPK Agus Raharjo berjanji bakal membeberkan kasus terkait dengan OTT kali ini dalam konferensi pers, Senin (5/9). "Tunggu konpers besok," katanya saat dikonfirmasi, Minggu malam (4/9).
Sebelumnya, Rombongan KPK dan Brimob Polda Sumsel berjumlah 11 orang tiba di rumah dinas Bupati Banyuasin sekitar pukul 10.30 WIB, Minggu (4/9). Berselang 15 menit kemudian, Yan dan empat orang keluar dengan pengawal tim KPK dan Brimob yang bersenjata lengkap.
Mereka diboyong ke Polda Sumsel untuk diperiksa. Selama tiga jam, pemeriksaan lima orang tersebut kembali dikawal menuju bus kepolisian untuk dibawa ke Jakarta.
[zul]
BERITA TERKAIT: