Pasalnya, penjelasan yang disampaikan pihak RSAL Mintohardjo dinilai terkesan lari dari tanggungjawab.
Rapat yang dipimpin politisi Partai Demokrat, Dede Jusuf dimulai dengan penjelasan dari pengelola RSAL Mintohardjo. Namun penjelasan tersebut memicu histeris dari keluarga korban, yakni Susilowati. Muchtar dan Tri Murni.
Susilowati dalam peristiwa ledakan oksigen tabung (Chambers) Sentinel Hiperbarik RSAL Mintohardjo, kehilangan suami dan anaknya yakni Edy Suwardy Suryaningrat dan dokter Dimas Qadar Radityo. Sedangkan Tri Murni kehilangan suaminya yakni Irjen Pol (purn) HR Abubakar Nataprawira.
Susilowati tak kuasa menahan kejengkelan pihak RSAL yang menyebut kalau anaknya, Dimas menjadi korban karena mendampingi bapaknya, masuk ke dalam Chamber. Penjelasan itu dianggapnya sebagai kebohongan.
"Anak saya jadi korban. Mereka tewas karena kelalaian pihak RSAL, tapi pihak RSAL ‎bohong. Jangan bohong." teriak Susilowati histeris sembari menitikkan air mata.
Dia kemudian meminta agar dokter Merlin, yang ikut hadir dalam jajaran pengelola RSAL untuk bicara.
"Kenapa Merlin tidak bicara. Dia salah satu orang yang bertanggung jawab," teriak Susilowati lagi.
Dokter Merlin sebenarnya hadir dalam rapat dengar pendapat tersebut. Dia berada di baris kedua, persis belakang jajaran pengelola RSAL.
[wid]
BERITA TERKAIT: