Jelas Todung, Bang Buyung sapaan akrab ABN, adalah sahabat dari jutaan kawan dan pejuang bagi bangsa. Bang Buyung adalah advokat pejuang milik Indonesia.
"Atas nama keluarga, saya mengucapkan terima kasih kepada sahabat kawan perjuangan untuk menghantar Bang Buyung ke tempat peristirahatan terakhir. Kita semua kehilangan orang yang kita cinta. Keluarga kehilangan kebanggannya, advokat kehilangan advokat senior Indonesia, aktivis kehilangan lokomotif demokrasi, dan bangsa ini kehilangan pejuang tanpa pamrih," sebut Todung dengan haru.
Todung bercerita, beberapa hari sebelum meninggal, dia menjenguk almarhum di RS Pondok Indah. Todung menangis melihat kondisi Bang Buyung yang mencemaskan.
"Saya pegang tangan Abang, dia hanya melihat, padahal dia ingin mengucapkan sesuatu. Saya melihat ada air mata keluar di pelupuk matanya. Dengan isyarat dia minta kertas spidol dan menulis berbagai pesan untuk keluarga dan kawan. Salah satunya, jaga LBH dan YLBHI, teruskan pemikiran dan perjuangan bagi si miskin dan tertindas," terang Todung.
Masih kata Todung, dengan menuliskan pesan tersebut, Bang Buyung sudah mengisyaratkan, sudah waktunya dan mohon pamit.
"Dalam sakitnya, Bang Buyung masih memikirkan LBH dan YLBHI. Itulah puncak perjuangan dan Bang Buyung hidup itu harus bermakna," paprnya.
‎"Atas nama keluarga Bang Buyung, kami akan terus perjuanganmu. Percayalah, keluarga akan mendukung dan melanjutkan cita-citamu. Saya yakin keluarga kompak peliharan warisan perjuangan Bang Buyung. Sebagai manusia soleh, Bang Buyung akan istirahat di sisi Allah SWT dengan tenang," ujar Todung menambahkan.
Jenazah Adnan Buyung Nasution dimakamkan di TPU Tanah Kusir Blok AA2 Blad 7, Jakarta Selatan, Kamis (24/9). Bang Buyung yang wafat dalam usia 81 tahun (Rabu, 23/9) meninggalkan seorang istri, empat anak, 11 cucu, dan lima cicit.
[wid]
BERITA TERKAIT: