KPK Jangan Berhenti di Ardriansyah

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Sabtu, 11 April 2015, 10:20 WIB
rmol news logo Operasi Tangkap Tangan/OTT yang dilakukan oleh KPK terhadap seorang kader PDI Perjuangan bernama Ardiansyah, Kongres PDIP di Bali, merupakan  signal kuat bahwa korupsi dan benalu-benalu yang mau kaya raya masih sangat banyak.

"Karena itu bagi mereka mau di kongres ke atau dimanapun ketika ada kesempatan korupsi, maka korupsi akan terjadi tanpa beban apapun," ujar Koordinator TPDI Petrus Selestinus dalam keterangan persnya, Sabtu (11/4).

Yang menjadi perhatian, menurut Petrus, semakin sempitnya ruang gelap untuk melakukan transaksi suap, sehingga arena kongres pun dijadikan pilihan tempat yang strategis. Selain itu apakah hanya Adriansyah yang menerima suap dari sekian banyak anggota DPR terkait posisinya di komisi.

KPK harus mengembangkan secara lebih luas keterlibatan anggota lain di komisi tempat Adriansyah, sebagai penghubung untuk memuluskan sebuah kasus disertai imbalan.

"KPK harus  melakukan pengembangan penyidikan tidak hanya terbatas pada  kasus Ardiansyah akan tetapi juga KPK harus mengembangkan kasus tersebut dan kemana saja mengalirnya," tegasnya.

Di sisi lain, sikap PDIP yang sesumbar tidak akan membela kader korupsi, namun seiring dengan berjalannya waktu justru sebaliknya. Bukannya dipecat, mereka diberi kedudukan terhormat di struktur partai. Petrus pun mencontohkan, Rochmin Dahuri, Panda Nababan dan lainnya.

"Karena itu TPDI  menilai ini sangat penting untuk penegakan hukum dan demi membersihkan nama partai manakala proses hukum lebih lanjut dapat membuktikan sebaliknya," tambahnya.[wid]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA