Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

KPK harus Tetap Prioritaskan Pengusutan Kasus BLBI

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Senin, 19 Januari 2015, 17:50 WIB
KPK harus Tetap Prioritaskan Pengusutan Kasus BLBI
ilustrasi
rmol news logo Langkah KPK yang ingin menyelesaikan kasus BLBI disambut baik. Karena kasus itu merupakan kejahatan ekonomi yang sudah lama terjadi namun hingga saat ini pengusutannya belum juga tuntas.

Aktivis Koalisi Anti-Utang, Dani Setiawan, mengungkapkan, untuk menangani kasus tersebut, KPK harus menyelesaikan kerangka hukum terlebih dahulu. Karena Tidak  mudah mencari bukti- bukti kasus yang telah merugikan negara ratusan triliunan tersebut.

"Banyak obligor dilindungi atas nama hukum," jelas Dani saat dihubungi (Senin, 19/1).

Namun, dia yakin KPK bisa menemukan bukti pelanggaran dan bahkan dapat cepat membongkarnya dalam waktu cepat. Syaratnya, KPK harus fokus, perlu komitmen kuat dan keseriusan.

"Saya berharap KPK serius menuntaskannya. Semoga saja KPK tidak memiliki interest politik sehingga bisa menghambat penanganannya. Saya berharap kasusnya bisa diselesaikan secepatnya," ungkap Dani.

Dia menuturkan penuntasan kasus BLBI sangat penting. Selain untuk mengembalikan kerugian negara, agar bisa menjadi pelajaran agar tidak terulang di masa mendatang.

Hal senada disampaian aktivis senior Marwan Batubara. Dia berharap, penanganan kasus BLBI tetap menjadi prioritas kendati KPK juga tengah menangani kasus besar seperti kasus rekening tidak wajar Komjen Budi Gunawan.

Pasalnya, saat ini negara masih  membayar utang pinjaman puluhan triliun setiap tahun dan utang itu baru lunas pada tahun 2033. Menurutnya, penegakan hukum terhadap pada koruptor BLBI sangat penting karena kasus itu sangat mengusik rasa keadilan masyarakat.

"Lihat saja mereka yang diduga menjadi para pelakunya hidup sejahtera tanpa terusik masalah hukum, punya banyak bisnis. Sementara banyak rakyat hidup miskin akibat kejahatan mereka," demikian Marwan yang juga Direktur Indonesia Resources Studies (IRESS) ini. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA