"Saya pikir ini merupakan ajang balas dendam oknum tertentu. Saya menilai Ini merupakan trik murahan untuk memperkeruh suasana. Namun, hal ini saya rasa tidak akan mempengaruhi proses hukum yang akan dijalankan tersangka," ujar Pengamat hukum Kota Medan, Farid Wajdi seperti diberitakan
Medanbagus.com (
RMOL Grup), Rabu (14/1).
Direktur Lembaga Advokasi Perlindungan Konsumen (LAPK) ini meyakini foto mesra Samad yang beredar merupakan rekayasa alias editan. "Kita sangat menyesalkan poto editan itu beredar di dunia maya. Ini kan dapat merupakan karakter dan memperuh persoalan anatara KPK dengan Polri. Saya pikir ini bukanlah persoalan Abraham Samad, tapi lebih tepatnya kepada KPK," jelasnya.
Dia menggaransikan, sampai saat ini masyarakat masih percaya dengan kinerja KPK untuk memberntas korupsi di Indonesia ini. "Saya rasa publik lebih pintar dan jeli memandang permasalahan ini. Nah penyebar poto tersebut sama saja menggali lubangnya sendiri," ungkapnya.
Karenanya, dia berharap KPK dan publik untuk tidak terpengaruh dengan beredarnya poto tersebut. "KPK harus tetap menjalankan aktivitasnya untuk menyelesaikan kasus rekening gendut calon kapolri tersebut," demikian Farid.
[sam]
BERITA TERKAIT: