Pengakuan itu diutarakan Mindo saat ditanya langsung oleh terdakwa Anas dalam sidang lanjutan kasus Hambalang di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (18/8).
"Saya sering diminta buat keterangan tak benar tentang Bapak. Makanya saya minta perlindungan LPSK supaya bisa bebas dari intimidasi dan tekanan mereka," terang wanita yang biasa disapa Rosa ini.
Permintaan memberikan keterangan bohong itu, aku Rosa, selalu diminta Nazaruddin saat dirinya ditahan oleh KPK di Rutan Pondok Bambu karena terbelit kasus dugaan korupsi proyek pembangunan Wisma Atlet, Jakabaring, Palembang. Tak jarang, Nazar juga mengirimkan orang suruhannya untuk mendatangi Rosa langsung ditempat dia ditahan.
"Saya sering didatangi termasuk Nazar, Aan, Hasim, karyawan. Mereka selalu kalau datang lolos portir selalu lolos handpone. Ketika saya dipanggil dari sel di sebuah ruangan, tiba-tiba nanti saya dikasih telpon nih bicara sama bapak. Saya kan bingung. Saya bilang jangan saya bicara sama bapak. Saya stress kalau bapak telpon saya. Saya bingung nanti," ulas Rosa.
Sewaktu menelpon dan memaksa untuk memberikan keterangan tak benar soal Anas, kata Rosa, Nazaruddin sedang dalam pelarian di Singapura.
"Jadi waktu kasus-kasus dia masih di Singapura itu. Disitu memang sudah disebutkan pokoknya Ros kamu harus sebutkan Anas bagaimana supaya dia lengser dari jabatan Ketum. Itu bahasa dia dari awal saya di Pondok Bambu," tandas Rosa.
[zul]
BERITA TERKAIT: