SIDANG HAMBALANG

Rosa Ngaku Stres Disuruh Nazaruddin Berbohong Terus

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Senin, 18 Agustus 2014, 19:45 WIB
Rosa Ngaku Stres Disuruh Nazaruddin Berbohong Terus
mINDO rOSALINA MANULANG/NET
rmol news logo Mantan Direktur Pemasaran PT Anak Negeri, Mindo Rosalina Manulang membeberkan alasan dirinya meminta perlindungan dari Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).

Perempuan yang biasa disapa Rosa ini mengaku sering diminta Nazaruddin untuk memberikan keterangan palsu.

"Makanya saya minta perlindungan LPSK supaya bisa bebas dari intimidasi dan tekanan mereka," kata Rosa yang turut bersaksi dalam sidang terdakwa Anas Urbaningrum di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta, Senin (18/8).

Rosa pun menceritakan, semasa mendekam di sel Pondok Bambu, Jakarta Timur, dirinya sering didatangi Nazaruddin dan adiknya, Hasim. Termasuk sopir Nazaruddin, Aan. Rosa mengaku sempat stres.

"Mereka selalu kalau datang lolos portir, lolos handphone. Ketika saya dipanggil dari sel di sebuah ruangan tiba-tiba saya dikasih telepon 'nih bicara sama bapak (Nazar)'," beber Rosa.

"Saya kan bingung. Saya bilang 'jangan saya bicara sama bapak, saya stres kalau bapak telepon saya. Saya bingung nanti," kata Rosa menceritakan.

Bahkan ketika masih dalam pelarian di Singapura, Nazaruddin seringkali meminta dirinya untuk menyebut nama Anas. Tujuannya, agar Anas bisa segera lengser dari kursi ketua umum Partai Demokrat.

"Pokoknya Ros, kamu harus sebutkan Anas bagaimana supaya dia lengser dari jabatan ketum. Itu bahasa dia (Nazar) dari awal saya di Pondok Bambu," terang Rosa lagi.

"Tiap hari begitu. Terakhir di Singapura, dia bilang pokoknya kamu harus sebut nama dia (Anas). Kalau nggak, kamu bahaya," ulasnya.

Dari situ akhirnya dia pernah ribut, termasuk dalam kesaksian kasus korupsi proyek pemasangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, yang menyeret istri Nazaruddin, Neneng Sri Wahyuni.

"Mohon maaf ibu Neneng, saya dipaksa bikin berita acara palsu disumpah di Pondok Bambu. Kalau tidak, saya ditembak di ruangan itu. Saya dipukulin pak Nasir, tapi saya waktu itu hanya berdoa sebentar," tutur Rosa yang terlihat sesegukan.

Ia pun terpaksa menandatangi berita acara palsu itu dengan niatan ketika nanti ditanya akan ditepisnya. Begitu terus setiap hari.

"Saya bilang, kalau setiap hari saya bohong nanti suatu saat saya juga nggak sanggup,"

Saking seringnya, Rosa mengaku tak ingat jika sebelumnya dia sudah berbohong.

"Yang mana yang harus saya pegang, sebentar bapak bilang lagi saya gini, besok begitu, saya juga bisa gila lama-lama ngikuti bapak. Saya memang pernah berantem sebutin seperti itu," ujar Rosa.

Terakhir, seingat dia, Nazar kembali menekannya untuk menyebut nama Anas agar Marzuki Alie diangkat jadi ketum Partai Demokrat melalui Kongres Luar Biasa.

"Kalau itu (Marzuki Alie) sudah ketum, nanti kamu nggak akan berat. Seperti itu bahasanya," katanya.

Karena itulah ia langsung memutuskan untuk meminta keluarganya datang.

"Saya bilang, saya harus LPSK. Setelah saya LPSK, saya katakan ke penyidik, saya terbuka aja, saya sudah nggak mau lagi. Stres saya kalau harus disuruh bohong terus," ujarnya.[wid]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA