Begitu kesaksian Yulianis dalam sidang lanjutan terdakwa Anas Urbaningrum di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (18/8).
"Yang saya ingat yang 1 juta dolar itu ke Pak Marzuki, itu tanggal 11 Januari 2010," beber wanita yang hadir bersaksi dengan mengenakan hijab dan cadar warna hitam itu.
Yulianis mengatakan itu setelah dicecar oleh Anas. Pertanyaan Anas berkaca pada salah satu BAP Nazar yang menyebut adanya pemberian uang ke Marzuki Alie.
Di BAP, Nazar menyebutkan bahwa uang tersebut diberikan ke Anas guna pembelian tanah di Yogyakarta. Yulianis dengan tegas membantahnya saat Anas kembali mengkonfirmasinya.
"Tidak pak," kata Yulianis.
Berdasarkan informasi yang diterima Yulianis dari ajudan Nazar, Iwan, uang tersebut akan diberikan ke Marzuki Alie.
Tak berhenti di situ, Anas kemudian beralih bertanya ke bekas Tenaga Ahli Nazaruddin di DPR RI, Nuril Anwar. Dia juga duduk di kursi saksi bersama dengan Yulianis dan saksi-saksi lainnya. Nuril bilang, sepengetahuanya, Nazar dan Marzuki tengah intens membahas soal Pertamina.
"TTPI kalau tidak salah, berkaitan dengan Pertamina. Ada pengiriman uang disampaikan Pak Marzuki Alie melalui Iwan. Iwan menceritakan hal itu, (saya tanya) mau dikirim ke mana? ke MA," jelas dia.
Nuril pun mengaku pernah melihat semacam bungkusan semacam paper bag yang dibungkus batik kulit. Paper bag tersebut dilihat Nuril berada di bagasi mobil yang dibawa oleh Iwan.
"Iya dibungkus batik kebiasaan kita, tapi bukan paper bag, itu kotak. Kalau 1 juta dolar AS seperti bungkus Indomie Pak," tandas Yulianis.
[wid]
BERITA TERKAIT: