Aturan ini dimaksudkan untuk membentengi generasi muda di lingkungan lembaga pendidikan, dari pengaruh narkoba.
"Untuk itulah Universitas Nasional bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) menggelar
sweeping pada tanggal 13-14 Agustus kemarin di area kampus Universitas Nasional," kata Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Unas, Iskandar Fitri dalam keterangan persnya, Kamis (14/8).
Seperti diberitakan, aturan jam malam ini menuai protes dari sebagian besar mahasiswa yang tergabung dalam Keluarga Besar (KB) Unas. Buntut protes tersebut, empat mahasiswa di
-drop out dan tiga lainnya diberi
skorsing oleh pihak kampus. Selain itu, seorang mahasiwa Unas bernama Agam kini mendekam di sel tahanan Polres Jakarta Selatan dengan alasan perusakan terhadap fasilitas kampus setelah dijemput di rumahnya, kawasan Jaksel, Senin siang (11/8) lalu.
Iskandar menjelaskan,
sweeping itu merupakan komitmen nyata Unas dalam memerangi dan melindungi generasi muda dari pengaruh narkoba. Dari hasil sweping, pihak kampus dan BNN menemukan narkoba dan senjata tajam di sekitar Unas.
"Bagi oknum mahasiswa dan alumni yang kedapatan narkoba, maka pihak Unas menyerahkan sepenuhnya kepada pihak berwajib dan apabila oknum tersebut terbukti maka pihak kampus akan menindak tegas dan memberi sanksi dengan mengeluarkannya," tegas Iskandar.
Hal senada disampaikan Kepala Pusat Bantuan Hukum Unas, Tb.M.Ali Asghar. Menurut Ali, aturan jam malam ini cara Unas untuk membersihkan kampus dari peredaran narkoba dan melindungi calon mahasiswa baru. Pihak kampus juga membekukan sementara organisasi kemahasiswaan dan memberikan batas waktu terbatas untuk kegiatan mahasiswa di kampus hanya sampai jam 10 malam.
"Tidak itu saja pihak kampus menambah personil keamanan, untuk mencegah kampus dari peredaran narkoba agar tidak berkembang dan menular kepada mahasiswa yang lainnya," tandas Asghar.
Sebelumnya dalam rilis yang diterima redaksi, kemarin (Rabu, 13/8), perwakilan KB Unas, Saddam menyebut pimpinan kampus telah bertindak otoriter dan arogan dengan memberlakukan SK jam malam. Bahkan, menurut dia, tindakan pimpinan kampus jauh dari kata berpendidikan dan intelektual.
"Mereka seharusnya menyelesaikan permasalahan ini tanpa memanggil orang tak dikenal yang mengerti apa-apa tentang kondisi di Unas hari ini," protes Saddam.
[wid]
BERITA TERKAIT: