Sekretaris dan Bendahara Umum Partai Golkar itu merubah keterangan pernah mendengar permintaan 'sesuatu' dari Akil Mochtar terkait sengketa pemilihan gubernur Jawa Timur pada 2013 sebagaimana yang disampaikan Ketua DPD Golkar Jawa Timur, Zainuddin Amali.
Setya mengubah kesaksiannya saat dicecar oleh salah seorang Jaksa KPK, Sigit Wasesa.‎ Jaksa mencecar Setya karena dirinya hanya mengatakan mendapatkan pemberitahuan dari Zainuddin bahwa Pilkada Jatim gawat. Itu berdasarkan Short Message Service (SMS) yang dikirim oleh Akil.
Apakah keterangan saudara yang di BAP salah?," tanya Jaksa Sigit.
"Enggak. Saya sampaikan ini yang saya dengar dan saya alami," jawab Setya.
Jaksa Sigit lalu bertanya alasan Setya mengubah kesaksian.
"Ini memang kenyataan yang seingat saya kejadiannya demikian. Tidak berbeda, karena kita tidak membicarakan hal-hal lain. Karena waktu itu kita cepat saja. Karena teman-teman yang lain sudah menunggu ingin makan," jawab Setya
"Tapi di BAP saudara menyebutkan meminta sesuatu," sergah Jaksa Sigit.
"Yang benar tidak demikian," jawab Setya lagi.
Idrus juga ikut-ikutan mengubah kesaksian. Dia menyatakan bahwa dirinya tak pernah mendengar kata 'permintaan sesuatu' dari Akil, dalam percakapan dengan Amali. Padahal di salah satu petikan BAP di penyidik, Idrus menyatakan itu.
"Tidak ada yang mulia. Saya tidak mendengar," kata Idrus.
[dem]
BERITA TERKAIT: