Hal itu dikatakan Rosa saat menjadi saksi dalam sidang terdakwa Deddy Kusdinar di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Selasa (3/12).
Menurut dia, awalnya dia diperintahkan Nazaruddin untuk koordinasi dengan Wafid Muharam yang kala itu menjabat sebagai Sesmenpora. Tapi, akhirnya Wafid meminta Rosa untuk melakukan koordinasi dengan Paul Nelwan dan Lisa Lukitawati selaku tim asistensi proyek Hambalang.
"Akhirnya ketemu sama pak Paul dan dikenalkan ke Ibu Lisa. Lisa bilang, dia dapat perintah dari Wafid untuk pengembalian uang Rp 10 M. Tapi, dia bilang ini kan baru jalan, kita juga nanti usahakan kalau sudah ada penerimaan dari negaara nanti kita kembalikan ke Rosa," terang Rosa.
Kepada Rosa, Lisa juga mengatakan bahwa pihaknya harus melakukan koordinasi dahulu ke pemenang tender, PT Adhi Karya. Saat uang cair, Rosa kemudian dihubungi oleh Lisa.
"Begitu uang muka dan termin turun saya dihubungi Bu Lisa. Ros ini baru selesai pencarian silakan uang sudah bisa kamu ambil," terang Rosa.
Sebelumnya, Yulianis (mantan pegawai Grup Permai) menerangkan, bosnya, bekas Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin pernah marah Mindo Rosalina Manulang, lantaran perusahaannya, Grup Permai merugi dalam menangani proyek di Kemenpora. Padahal, Nazaruddin sudah mengeluarkan uang Rp 20 miliar sebelum proyek Hambalang bergulir.
"Pada bulan September 2010, Pak Nazar (Muhammad Nazaruddin) marah karena cuma dapat proyek Wisma Atlet dari Kemenpora. Padahal sudah keluar Rp 20 miliar ke Kemenpora. Saat rapat Pak Nazar marah-marah ke Rosa karena cuma dapat Rp 200 miliar seharusnya Rp 400 miliar," ujar Yulianis di Pengadilan Negeri Tipikor, Jakarta, hari ini (Selasa, 3/12).
[rus]
BERITA TERKAIT: