Dalam dokumen pemeriksaan salah seorang tersangka suap SKK Migas, yakni Deviardi, yang beredar di media massa, disebut bahwa Widodo Ratanachaitong kenal dekat dengan Sekjen DPP Partai Demorat, Edhie Baskoro Yudhoyono, dan Seskab, Dipo Alam. Hal itu sebagaimana terungkap dalam sadapan perbincangan antara Widodo dan Deviardi. Sadapan percakapan itu berdurasi sekitar 15 menit dan dilakukan sekitar pukul 21.03 WIB pada 24 Juni 2013.
"Saya tidak kenal yang namanya Widodo Ratanachaitong, tidak pernah berjumpa di manapun, dan kapanpun dengannya,†tegas Dipo Alam di Jakarta, Kamis (21/11), menanggapi pertanyaan pihak media massa soal isi dokumen itu, seperti dikutip dari
setkab.go.id.
Seskab mengaku tidak mengerti mengapa namanya dikaitkan dalam kasus suap ke SKK Migas.
"Saya tidak sekalipun bertemu dengan Widodo, dimanapun dan kapanpun,†tegas Seskab Dipo Alam.
Dipo menegaskan, Tupoksi Seskab tidak ada kaitannya dengan tender-tender sektor apapun atau kementerian apapun, termasuk migas.
Sadapan perbincangan antara Widodo dan Deviardi berdurasi sekitar 15 menit dan dilakukan sekitar pukul 21.03 WIB pada 24 Juni 2013.
"Bahwa benar berhubungan dengan Widodo, Cumlaude di Australia dan punya tujuh perusahaan minyak di luar negeri semuanya CNC, bahwa Widodo mempunyai jaringan ke Istana, Ibas, DPR, dan sampai kepada Dipo Alam," demikian bunyi salah satu petikan rekaman pembicaraan Widodo dengan Ardi seperti tertulis dalam dokumen.
Ardi sendiri membenarkan bahwa itu merupakan perbincangannya dengan Widodo. Dia mengakui hal itu saat diperiksa sebagai saksi pada akhir September 2013 lalu. Masih dalam dokumen, tertulis bahwa penyidik yang memeriksa Ardi bernama Jimmy Christian Samma.
"Keterangan itu berasal dari Widodo Ratanachaitong sendiri. Informasi tersebut (ingin) saya sampaikan kepada Rudi Rubiandini," jawab Ardi seperti tertulis dalam dokumen itu.
[ald]
BERITA TERKAIT: