Sebelum keberangkatannya dari Tel Aviv, Netanyahu melontarkan kritik keras terhadap langkah sejumlah negara yang mengakui Palestina sebagai negara berdaulat.
“Kapitulasi memalukan dari sebagian pemimpin terhadap teror Palestina tidak akan mengikat Israel dengan cara apa pun. Negara Palestina tidak akan pernah didirikan,” tegas Netanyahu di Bandara Ben-Gurion pada Kamis, 25 September 2026, seperti dikutip dari
Jerusalem Post.Netanyahu menambahkan bahwa ia akan membawa kebenaran Israe di forum dunia.
“Saya akan mengatakan kebenaran kita, kebenaran warga Israel, prajurit IDF, dan negara kita. Saya akan mengecam para pemimpin yang bukannya mengutuk para pembunuh, pemerkosa, dan pembakar anak-anak kita, justru ingin memberi mereka sebuah negara di jantung Israel. Itu tidak akan terjadi,” ujarnya.
Selain berpidato di PBB, Netanyahu juga akan bertemu dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Senin, 29 September 2025 di Washington.
Menurut Netanyahu, pertemuan itu akan membahas peluang pascaperang Israel-Iran, upaya mengalahkan Hamas, pemulangan sandera, serta memperluas lingkaran perdamaian di kawasan.
“Kami akan membicarakan peluang besar yang muncul dari kemenangan kami, serta kebutuhan untuk menuntaskan tujuan perang: memulangkan semua sandera, mengalahkan Hamas, dan memperluas lingkaran perdamaian yang tercipta dari kemenangan bersejarah kami,” jelasnya.
Keberangkatan Netanyahu sebelumnya sempat diwarnai aksi protes di Bandara Ben-Gurion.
Para demonstran menolak penunjukan David Zini sebagai kepala Shin Bet, menentang berlanjutnya perang di Gaza, dan mendesak pemerintah membuat kesepakatan untuk membebaskan para sandera.
BERITA TERKAIT: