Awalnya, Presiden Donald Trump memberi batas waktu sampai Januari 2025. Namun, sudah beberapa kali tenggat itu diperpanjang, dan kini jatuh pada 17 September 2025. Jika jadi diperpanjang lagi, ini akan menjadi kali keempat.
Trump sebelumnya mengatakan sudah ada calon pembeli dari AS. Tapi, saat ditanya soal masa depan TikTok pada Minggu lalu, ia justru tampak ragu.
“Mungkin iya, mungkin tidak. Kami masih negosiasi. TikTok bisa saja ditutup, atau bisa juga tidak. Itu tergantung Tiongkok,” kata Trump kepada wartawan, dikutip Reuters, Senin, 15 September 2025.
Meski para pejabat Washington khawatir TikTok bisa dipakai Beijing untuk memata-matai atau menyensor warga AS, Trump justru menegaskan ia ingin menyelamatkan aplikasi itu.
“Saya ingin melakukannya demi anak-anak,” ujarnya.
Kesepakatan penjualan TikTok sejauh ini berjalan lambat. Salah satu penyebabnya adalah Beijing harus menyetujui jika algoritma TikTok dibagikan ke pembeli di AS.
Rencana untuk memisahkan TikTok AS ke perusahaan baru sudah digodok sejak awal tahun, tetapi sempat tertunda setelah China keberatan usai Trump menaikkan tarif barang-barang asal Tiongkok.
BERITA TERKAIT: