Presiden AS Donald Trump mengumumkan bahwa dirinya telah mengirimkan kapal selam nuklir lebih dekat ke Rusia, sebagai respons atas ancaman dari mantan Presiden Rusia, Dmitry Medvedev.
“Kami selalu ingin siap, jadi saya telah mengirimkan dua kapal selam nuklir ke kawasan itu,” ujar Trump dalam wawancara dengan stasiun televisi AS,
Newsmax, Minggu, 3 Juli 2025.
Trump menegaskan bahwa langkah tersebut merupakan tindakan pencegahan agar ancaman Medvedev tidak berkembang lebih jauh.
“Saya hanya ingin memastikan bahwa perkataannya hanyalah kata-kata dan tidak lebih dari itu,” tambahnya.
Sehari sebelumnya, Trump juga menyatakan bahwa pengerahan kapal selam tersebut telah ditempatkan di kawasan yang tepat untuk mengantisipasi segala kemungkinan.
Langkah ini diambil setelah Medvedev kembali melontarkan retorika keras dengan mengisyaratkan bahwa Moskow berpotensi menyerang AS dengan senjata nuklir.
Medvedev, yang dikenal sering mengeluarkan pernyataan provokatif, menilai ketegangan global semakin mendekati titik kritis.
Di sisi lain, eskalasi konflik di Ukraina juga semakin tajam. Pasukan Sistem Tak Berawak Ukraina mengklaim telah melancarkan serangan drone besar-besaran ke sejumlah target strategis Rusia.
Serangan itu menghantam kilang minyak di Ryazan, fasilitas penyimpanan minyak Annanefteprodukt di wilayah Voronezh, serta lapangan terbang militer Primorsko-Akhtarsk yang kerap digunakan Rusia untuk meluncurkan drone jarak jauh ke wilayah Ukraina.
Badan intelijen SBU Kyiv mengonfirmasi bahwa operasi drone tersebut memang ditujukan untuk melemahkan infrastruktur energi dan militer Rusia.
Situasi ini menambah ketegangan antara Washington dan Moskow, yang sebelumnya sudah terlibat dalam perang kata-kata terkait dukungan AS terhadap Ukraina.
BERITA TERKAIT: