Angka tersebut lebih rendah dibandingkan ancaman 25 persen yang rencananya akan berlaku mulai 1 Agustus.
Kesepakatan ini tercapai setelah negosiasi panjang yang sempat mengguncang stabilitas politik dan ekonomi di Tokyo.
"Kami baru saja menyelesaikan Kesepakatan besar dengan Jepang," tulis Trump melalui unggahan di platform Truth Social dikutip The Guardian, Rabu 23 Juli 2025.
Dalam kesepakatan tersebut, Trump menyebut bahwa Jepang akan mengucurkan investasi sebesar 550 miliar Dolar AS ke Amerika Serikat.
Trump juga mengklaim bahwa Jepang setuju membuka pasarnya bagi berbagai produk asal AS, mulai dari mobil, truk, hingga beras dan komoditas pertanian lainnya yang selama ini menjadi ganjalan dalam perundingan.
Meski demikian, belum jelas apakah Jepang juga akan menetapkan tarif bagi produk-produk asal Amerika dalam skema timbal balik ini.
Sebelumnya, Trump sempat mengkritik Jepang karena rendahnya permintaan terhadap mobil dan beras AS, bahkan menyebut Jepang sebagai negara yang sangat dimanjakan. Saat itu, Trump pesimis kesepakatan akan tercapai.
Namun pertemuan penting antara Trump dan Menteri Revitalisasi Ekonomi Jepang, Ryosei Akazawa, terus berlangsung sejak April lalu di Gedung Putih. Saat itu, Jepang berada dalam tekanan ganda, resesi ekonomi dan ancaman tarif tinggi dari Washington.
Menteri Ryosei Akazawa saat ini masih berada di Washington untuk melanjutkan putaran kedelapan negosiasi dagang. Asahi Shimbun melaporkan bahwa Akazawa kembali menemui Trump pada Selasa untuk memfinalisasi kesepakatan tersebut.
BERITA TERKAIT: