Drone Bersenjata Jatuh di Bandara Irak Dekat Pangkalan Koalisi AS

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/hani-fatunnisa-1'>HANI FATUNNISA</a>
LAPORAN: HANI FATUNNISA
  • Selasa, 15 Juli 2025, 11:01 WIB
Drone Bersenjata Jatuh di Bandara Irak Dekat Pangkalan Koalisi AS
Bandara Internasional Arvil, Irak/Net
rmol news logo Sebuah drone bermuatan bahan peledak jatuh di dekat Bandara Internasional Arbil pada Selasa pagi waktu setempat, 15 Juli 2025 tanpa menimbulkan korban jiwa atau kerusakan.

Bandara tersebut diketahui menjadi lokasi pangkalan pasukan koalisi anti-jihadis internasional pimpinan Amerika Serikat.

“Pukul 02.20 (11.20 GMT) sebuah pesawat tanpa awak (drone) bermuatan bahan peledak jatuh di dekat Bandara Internasional Arbil, tanpa menimbulkan korban jiwa atau kerusakan,” demikian pernyataan dari dinas kontraterorisme wilayah Kurdistan, seperti dimuat New Arab.

Hingga kini, belum ada kelompok yang mengklaim bertanggung jawab atas insiden tersebut. Serangan ini merupakan yang kedua kalinya terjadi di area bandara sepanjang bulan Juli.

Pada 3 Juli, sebuah drone juga jatuh di dekat kawasan yang sama. Pihak berwenang saat itu menyalahkan Pasukan Mobilisasi Populer (Popular Mobilization Forces/PMF) atas serangan tersebut. 

PMF, atau Hashed al-Shaabi dalam bahasa Arab, merupakan koalisi kelompok paramiliter pro-Iran yang kini telah terintegrasi ke dalam angkatan bersenjata resmi Irak.

Namun, tuduhan tersebut langsung dibantah oleh pemerintah federal di Baghdad, yang menegaskan bahwa tuduhan terhadap PMF sebagai lembaga resmi keamanan Irak adalah tidak berdasar.

“Tuduhan tersebut sama sekali tidak dapat diterima dengan dalih apa pun, terutama karena tuduhan tersebut dibuat tanpa bukti,” tegas pernyataan pemerintah Irak.

Serangan drone dan roket belakangan ini semakin sering terjadi di wilayah Irak. 

Dalam beberapa minggu terakhir, sejumlah drone dilaporkan mendarat di area terbuka di berbagai lokasi, menambah kekhawatiran akan keamanan di negara yang tengah berupaya memulihkan stabilitas pasca-konflik berkepanjangan.

Irak selama ini kerap menjadi arena konfrontasi antara kekuatan regional, termasuk bentrokan proksi antara kelompok-kelompok yang didukung Iran dan kepentingan Barat, terutama Amerika Serikat.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA