Menurut laporan
Al Jazeera, serangan ini merupakan respons atas serangan udara Israel yang sebelumnya menghantam ibu kota Iran, Teheran. Militer Israel menyatakan bahwa mereka menargetkan markas Pasukan Quds IRGC serta lokasi peluncuran rudal di wilayah Iran.
Presiden AS Donald Trump ikut menanggapi situasi ini menjelang keberangkatannya ke KTT G7 di Kanada. Ia berharap kedua pihak bisa mencapai kesepakatan damai, namun menambahkan, “Kadang-kadang, mereka memang harus berperang.”
Reuters dan Associated Press (AP) juga melaporkan bahwa Trump sempat memveto rencana Israel untuk membunuh Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan Iran menyebutkan bahwa sejak dimulainya serangan dari Israel, sedikitnya 224 orang tewas, 90 persen di antaranya warga sipil, dan 1.481 orang terluka.
"Selama tiga kali serangan, Israel telah menewaskan 70 wanita dan anak-anak. Sepuluh anak lainnya masih tertimbun reruntuhan di Teheran," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Esmaeil Baqaei.
Ia menuduh Israel menyebarkan propaganda bahwa serangannya hanya menargetkan lokasi militer dan tidak menyerang permukiman warga.
Di pihak Israel, dilaporkan ada 13 orang tewas dan 380 lainnya terluka sejak konflik dimulai.
BERITA TERKAIT: