Trump Jr. Ungkit Rooftop Koreans, Lawan Demonstran dengan Senjata?

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/hani-fatunnisa-1'>HANI FATUNNISA</a>
LAPORAN: HANI FATUNNISA
  • Senin, 09 Juni 2025, 19:00 WIB
Trump Jr. Ungkit Rooftop Koreans, Lawan Demonstran dengan Senjata?
Donald Trump Jr.
rmol news logo Ketegangan di Los Angeles akibat gelombang unjuk rasa menentang kebijakan imigrasi Presiden Donald Trump semakin memanas setelah putra sulungnya, Donald Trump Jr., memicu kontroversi dengan menyerukan kembalinya fenomena "Rooftop Koreans" dari era kerusuhan 1992.

Dalam unggahan di platform X, Trump Jr. membagikan meme bergambar seorang pria Korea-Amerika yang memegang senapan di atap sebuah bangunan, dengan tulisan: “Make Rooftop Koreans Great Again!".

Momen tersebut merupakan referensi langsung pada momen ikonik ketika pemilik toko keturunan Asia mengangkat senjata untuk membela bisnis mereka dari penjarah selama kerusuhan setelah pembebasan petugas LAPD dalam kasus pemukulan Rodney King.

“Orang-orang ini tidak menunggu bantuan. Mereka bertindak untuk melindungi keluarga dan bisnis mereka. LA mungkin butuh lebih banyak orang seperti itu sekarang,” tulis Trump Jr. dalam unggahan susulannya, seperti dimuat The Independent pada Senin, 9 Juni 2025.

Namun, pernyataan tersebut langsung menuai kritik keras. Banyak pihak menilai ajakan itu berbahaya dan bisa memperburuk ketegangan rasial yang sudah memuncak di jalan-jalan Los Angeles.

“Trump Jr. bermain-main dengan api. Pernyataan seperti itu bisa mendorong kekerasan sipil dan merusak upaya de-eskalasi yang sedang berlangsung,” ujar Profesor Richard Han, pakar studi Asia-Amerika dari UCLA. 

“’Rooftop Koreans’ adalah simbol kompleks, bagi sebagian orang keberanian, bagi yang lain pemantik luka rasial," tambahnya.

Unggahan tersebut muncul di tengah gelombang protes akhir pekan yang dipicu oleh operasi masif Imigrasi dan Bea Cukai AS (ICE) untuk menangkap imigran tak berdokumen di Los Angeles County. 

Unjuk rasa berubah menjadi ricuh, dengan kendaraan terbakar, kembang api dilempar ke arah petugas, dan massa menyerukan penolakan terhadap kebijakan federal.

Pemerintah merespons dengan mengerahkan lebih dari 2.000 anggota Garda Nasional untuk memperkuat LAPD, sementara Presiden Trump menuduh pejabat lokal gagal menjaga keamanan.

“Gubernur Gavin Newscum dan ‘Wali Kota’ Bass harus minta maaf atas kerusuhan ini. Mereka bukan pengunjuk rasa, mereka pemberontak. Ingat, JANGAN PAKAI MASKER!" tulis Trump di platform Truth Social.

Gubernur Gavin Newsom menolak pengerahan militer dan menyebut langkah itu ilegal dan memprovokasi. Dalam pernyataannya di X, ia menantang Kepala Keamanan Perbatasan Trump, Tom Homan.

“Kemarilah dan tangkap aku, orang tangguh. Aku tidak peduli. Itu tidak akan menghentikanku untuk membela California," cuitnya. 

Sebanyak 39 orang telah ditangkap sejak Sabtu, dan Menteri Pertahanan Pete Hegseth memperingatkan bahwa Marinir bisa diturunkan jika situasi terus memburuk.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA