Identitas Sinwar dipastikan melalui pemeriksaan DNA, menurut pernyataan resmi IDF yang juga merilis dokumentasi pendukung, termasuk salinan dokumen identitas milik Sinwar serta foto SIM-nya.
Militer Israel menambahkan bahwa jenazah Mohammad Sabaneh, komandan Brigade Rafah Hamas, turut ditemukan di lokasi yang sama.
"Ini adalah contoh lain dari penggunaan sinis oleh Hamas, menggunakan warga sipil sebagai tameng manusia dan menyalahgunakan infrastruktur sipil, seperti rumah sakit, untuk kepentingan militer," kata Juru Bicara IDF, Brigadir Jenderal Effie Defrin, seperti dikutip dari
Reuters pada Senin, 9 Juni 2025.
IDF juga membagikan rekaman video yang memperlihatkan kondisi dalam terowongan, yang mencakup ruangan-ruangan sempit berisi senjata, perlengkapan tidur, serta peralatan dapur.
Barang-barang yang diduga milik Sinwar dan Sabaneh, termasuk materi intelijen tambahan, telah disita untuk penyelidikan lebih lanjut.
Serangan udara yang menargetkan fasilitas tersebut terjadi pada 13 Mei lalu. Saat itu, militer Israel menyatakan bahwa mereka menyerang pusat komando dan kendali Hamas yang berada di infrastruktur bawah tanah rumah sakit tersebut.
Meskipun Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah mengonfirmasi bahwa Mohammed Sinwar termasuk di antara yang tewas dalam serangan tersebut, Hamas hingga kini belum memberikan pernyataan resmi terkait kematian Sinwar.
Serangan tersebut juga mengakibatkan kematian 28 warga Palestina dan melukai lebih dari 50 orang lainnya, menurut data Kementerian Kesehatan Palestina.
Insiden ini kembali memicu kecaman internasional terkait kondisi fasilitas kesehatan di Gaza yang kian memburuk akibat serangan berulang IDF terhadap rumah sakit.
Israel secara konsisten menuduh Hamas menggunakan rumah sakit sebagai tempat persembunyian senjata dan pusat operasi, sebuah tuduhan yang berulang kali dibantah oleh otoritas kesehatan dan staf medis di Gaza.
Sementara itu, organisasi-organisasi kemanusiaan memperingatkan bahwa sistem kesehatan Gaza berada di ambang kehancuran, dengan semakin banyak rumah sakit yang tidak lagi beroperasi.
Mohammed Sinwar diketahui mengambil alih kepemimpinan Hamas di Gaza setelah kakaknya, Yahya Sinwar, tewas dalam serangan udara Israel pada Oktober 2024.
Perang antara Israel dan Hamas meletus pada 7 Oktober 2023, setelah serangan mendadak oleh kelompok bersenjata Hamas menewaskan sekitar 1.200 orang di Israel dan menyandera ratusan lainnya.
Sejak saat itu, lebih dari 54.000 warga Palestina, mayoritas wanita dan anak-anak, telah terbunuh akibat operasi militer Israel, menurut catatan Kementerian Kesehatan Gaza.
BERITA TERKAIT: