Dalam pidatonya, Prabowo mengajak seluruh delegasi untuk merenungkan kembali warisan keteladanan tokoh-tokoh besar dalam sejarah Islam sebagai inspirasi dalam menghadapi tantangan dunia modern.
"Sebelum kita membahas isu-isu besar yang tengah dihadapi dunia Islam sekarang, saya mengajak kita semua merenungkan kisah dan keteladanan para tokoh besar dalam sejarah Islam," ujar Prabowo.
Ia menekankan bahwa kisah-kisah tersebut bukan sekadar catatan sejarah, melainkan sumber nilai dan inspirasi yang relevan untuk saat ini.
Prabowo menyinggung beberapa tokoh besar Islam, seperti Salahuddin Al-Ayubi, yang dikenal sebagai penakluk Yerusalem namun tetap menunjukkan kebesaran hati dengan tidak membalas dendam.
"Keteladanan ini menunjukkan bahwa kekuatan sejati seorang pemimpin adalah kasih sayang, rasa kemanusiaan, dan tekad untuk selalu melindungi yang lemah," tegas Prabowo.
Ia juga menyebut Khalid bin Walid sebagai simbol pengabdian tanpa pamrih, yang rela melepas jabatannya demi kepentingan umat.
"Keikhlasan ini menunjukkan kepada kita bahwa kekuasaan bukan tujuan, melainkan suatu amanah," kata Prabowo.
Selain itu, Prabowo memuji sosok Muhammad Al-Fatih yang menaklukkan Konstantinopel di usia muda, sebagai contoh pemimpin visioner yang memadukan ilmu pengetahuan, iman, dan strategi.
"Ia menunjukkan bahwa pemuda Islam bisa menjadi pemimpin dunia jika dibekali pendidikan dan keyakinan yang benar," jelasnya.
Dalam pidatonya, Prabowo juga menyinggung pentingnya persatuan umat Islam dalam menghadapi isu-isu global seperti krisis Palestina.
"Kalau kita tidak bisa mengurus bangsa kita sendiri, bagaimana kita mau membantu umat yang sedang dalam kesusahan? Suara kita didengar kalau kita bersatu dan kita kuat," ujarnya penuh semangat.
Prabowo mengungkapkan bahwa sebelum tiba di forum parlemen, ia sempat berbincang dengan Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah dan sepakat bahwa dunia Islam memiliki potensi untuk menjadi solusi bagi dunia.
"Ajaran Islam adalah ajaran perdamaian. Esensi ajaran Islam adalah cinta kasih,” kata Prabowo, mengingatkan kembali inti dari misi Islam sebagai rahmat bagi semesta alam.
Ia menutup pidatonya dengan seruan kuat untuk merapatkan barisan dan menghidupkan kembali semangat para tokoh besar Islam.
"Marilah kita satukan langkah. Kita buktikan bahwa Islam hadir sebagai rahmat bagi semesta alam," ujar Prabowo.
BERITA TERKAIT: