Menurut Direktur Perlindungan WNI (PWNI) Kementerian Luar Negeri RI, Judha Nugraha, insiden tersebut menyebabkan satu warga negara Indonesia (WNI) berinisial FRS meninggal dunia.
Dikatakan Judha, saat ini, jenazah telah berada di Hospital Bentong, Pahang.
Sementara pihak KBRI Kuala Lumpur telah berkoordinasi dengan otoritas penerbangan Malaysia dan perusahaan penerbangan Zaveryna Utama terkait proses pemulasaraan dan repatriasi jenazah.
“Kami terus berkomunikasi dengan pihak terkait untuk memastikan penanganan jenazah berjalan dengan baik, termasuk proses pemulangan ke Indonesia,” kata Judha dalam keterangan tertulis.
Dirut PWNI itu menjelaskan bahwa Helikopter PK-ZUV disewa perusahaan Malaysia untuk pemasangan kabel listrik.
"Perusahaan penerbangan akan tiba pada malam hari ini untuk penanganan lebih lanjut," ungkapnya.
Mengutip laporan The Star, kecelakaan terjadi di dekat sumber air panas di Bentong, ketika helikopter sedang melakukan pendaratan di ruas Jalan Lama Kuala Lumpur-Bentong.
Ketua Polisi Daerah Bentong, Zaiham Mohd Kahar, mengatakan korban merupakan teknisi helikopter di lapangan.
"Korban saat kejadian berada di lokasi pendaratan helikopter dan meninggal akibat kepakan bilah kipas helikopter setelah gagal dikendalikan saat melayang di ketinggian sekitar tiga kaki saat mencoba mengisi bahan bakar," ujarnya.
Dikatakan Zaiham, hal itu menyebabkan kaki helikopter itu bergeser dengan tempat pendaratan, lalu terbalik dan terbakar.
Seorang WNI lainnya bernama Kustiyadi (44) juah dilaporkan mengalami luka ringan dalam kecelakaan tersebut.
BERITA TERKAIT: