Langkah-langkah tersebut mencerminkan arah kebijakan yang berbeda tajam dari pendahulunya, Joe Biden.
Ada beberapa kebijakan Trump yang kontroversial. Salah satunya Amerika Serikat keluar dari Paris Agreement serta keluar dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Donald Trump juga membawa AS keluar dari Paris Agreement, atau perjanjian iklim yang diteken pada 2015. Dalam pidato pelantikannya Trump menegaskan juga akan merebut kembali Terusan Panama.
Kebijakan ini mendapatkan tanggapan dari berbagai pihak, termasuk Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Mardani Ali Sera.
"Menang Pemilu itu susah. Menang pemilu itu mahal. Menang pemilu itu momentum. Donald Trump menunjukkan hakikat eksekutif," kata Mardani lewat akun X miliknya, Rabu 22 Januari 2025.
Selain itu, Donald Trump tengah menjajaki proposal kontroversial untuk merelokasi sementara sebagian dari dua juta penduduk Gaza ke negara lain.
Indonesia disebut menjadi salah satu negara potensial yang akan menjadi tujuan pemindahan warga Gaza.
"Wow 200 perintah eksekutif dlm setengah hari. Walau isinya sebagian amburadul. Khususnya masalah Gaza," sindir Mardani yang juga Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut.
Keputusan Trump ini mendapat reaksi keras dari dalam dan luar negeri. Meski demikian, Trump tetap kukuh pada pendiriannya bahwa semua langkah yang diambil bertujuan untuk memprioritaskan kepentingan nasional Amerika Serikat.
BERITA TERKAIT: